Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui sempat kesulitan dalam melakukan tugas koordinasi yang penuh tantangan karena harus mampu berlaku bijak dan sabar terhadap para menteri bidang ekonomi.
"Koordinasi itu memang susah dan harus wise. Kadang-kadang injek kaki, kadang-kadang kita harus elus-elus punggungnya," kata Darmin saat menceritakan pengalaman selama menjabat Menko Perekonomian dalam diskusi dengan media di Jakarta, Jumat.
Darmin bahkan sedikit "pasrah" apabila dalam rapat koordinasi, pejabat yang diharapkan hadir untuk membahas persoalan penting justru tidak datang, salah satunya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
"Menteri PUPR sebetulnya yang paling susah hadir. Akan tetapi, memang beliau ke lapangan mendampingi Presiden, dan anak buahnya yang dikirim. Akan tetapi, tidak masalah karena wisdom-nya begitu," kata Darmin.
Ia juga bercerita pernah berbeda pendapat dengan Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengenai keputusan Kendal sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) meski akhirnya persoalan tersebut dapat diselesaikan tanpa debat berkepanjangan.
"Kami akhirnya selesai tanpa ramai-ramai, akhirnya simple, kita buat industri apa yang boleh dan tidak boleh, sampai kepada industri berorientasi ekspor dan subtitusi impor dan high tech," ujarnya.
Darmin memaklumi berbagai hal tersebut merupakan dinamika dalam melaksanakan tugas karena perilaku orang pasti berbeda-beda, apalagi individu tersebut adalah pejabat menteri yang mempunyai beban pekerjaan tersendiri.
"Saya tidak pernah memasang harga tinggi, harus menterinya (yang datang). Harus sabar-sabar saja. Akan tetapi, apa pun itu, tetap jalan, kok, barangkali ada saatnya pasang badan, ada kalanya juga jaga perasaan," kata Darmin.
Darmin Nasution menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sejak 12 Agustus 2015, menggantikan Sofyan Djalil yang terpilih sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.
Sebelumnya, pria kelahiran 21 Desember 1948 ini pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia periode 2010-2013, Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan periode 2006-2009, dan berbagai jabatan strategis lainnya.
Berita Terkait
LPSK minta dilakukan penyelidikan serius kasus tewasnya walpri kapolda Kaltara
Senin, 25 September 2023 13:51 Wib
LPSK: Indonesia dalam darurat kekerasan seksual
Rabu, 28 Juni 2023 0:46 Wib
Kasad menawarkan kepada keluarga pahlawan revolusi untuk berangkat umrah
Kamis, 16 Februari 2023 14:41 Wib
Jokowi membebaskan Kaesang terjun dunia politik
Minggu, 29 Januari 2023 11:12 Wib
Sekjen PDI Perjuangan: Partainya terbuka untuk Kaesang Pangarep
Sabtu, 28 Januari 2023 15:58 Wib
Prabowo mengingatkan pentingnya kerukunan saat zikir bareng Bobby Nasution
Jumat, 27 Januari 2023 14:05 Wib
Praktisi hukum: Mukernas pemecatan Suharso Monoarfa dari Ketua Umum PPP tidak sah
Kamis, 8 September 2022 21:54 Wib
Liga 1 Indonesia - Gol Assanur Rijal selamatkan Persiraja dari kekalahan atas Persela
Rabu, 26 Januari 2022 20:38 Wib