New York (ANTARA) - Saham-saham di bursa Wall Street lebih rendah pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena investor mencerna sejumlah data ekonomi suram dan pembaruan terkait penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 140,46 poin atau 0,52 persen, menjadi ditutup di 27.046,23 poin. Indeks S&P 500 berkurang 9,21 poin atau 0,30 persen, menjadi berakhir di 3.037,56 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup melemah 11,62 poin atau 0,14 persen, menjadi 8.292,36 poin.
Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 merosot, dengan sektor industri dan material masing-masing turun 1,14 persen dan 1,10 persen, memimpin kerugian sektoral.
Di data ekonomi, Indeks Pembelian Manajer (PMI) Chicago, juga dikenal sebagai Barometer Bisnis Chicago, turun 3,9 poin menjadi 43,2 pada Oktober, menandai level terendah sejak Desember 2015 dan menunjukkan kelemahan lebih lanjut dalam aktivitas bisnis.
PMI Chicago dianggap sebagai salah satu indikator utama ekonomi Amerika Serikat. Nilai di atas 50,0 menunjukkan perluasan aktivitas manufaktur.
Sementara itu, dalam pekan yang berakhir 26 Oktober, klaim pengangguran awal Amerika Serikat, cara kasar untuk mengukur PHK, berdiri di 218.000, meningkat 5.000 dari tingkat direvisi minggu sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Kamis (31/10/2019).
Ekonom yang disurvei oleh MarketWatch memperkirakan klaim baru pengangguran akan mencapai total 215.000 yang disesuaikan secara musiman.
Ketidakpastian politik juga membebani pasar. DPR AS memberikan suara pada Kamis (31/10/2019) untuk menyetujui resolusi yang dirancang untuk memformalkan proses penyelidikan pemakzulan terhadap Trump.
Resolusi itu, yang diumumkan awal pekan ini oleh Komite Peraturan DPR, menetapkan prosedur untuk dengar pendapat pemakzulan publik dan rilis transkrip deposisi, serta menguraikan peran Komite Kehakiman DPR dalam mempertimbangkan pasal-pasal potensial pemakzulan.
Pergerakan pasar Kamis (31/10/2019) mengikuti keputusan penting dari Federal Reserve. Bank sentral AS pada Rabu (30/10/2019) menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin di tengah perlambatan lebih lanjut dalam pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), badan penetapan suku bunga Fed, memangkas target suku bunga dana federal ke kisaran 1,5 persen hingga 1,75 persen setelah menyimpulkan pertemuan kebijakan dua hari, sebagian besar sejalan dengan ekspektasi pasar.
Berita Terkait
Idemitsu FIM Asia Road Racing Championship 2023 di Mandalika
Jumat, 11 Agustus 2023 13:41 Wib
Presiden Jokowi secera resmi membuka Papua Street Carnival
Jumat, 7 Juli 2023 9:26 Wib
Presiden Jokowi dijadwalkan temui pelajar dan resmikan Papua Street Carnival
Jumat, 7 Juli 2023 8:54 Wib
Polda Metro Jaya menggelar "Street Boxing" untuk kurangi kenakalan remaja
Sabtu, 25 Februari 2023 11:23 Wib
Wamenparekraf: Bogor Street Festival merangkum kearifan lokal
Senin, 6 Februari 2023 8:43 Wib
Barcelona kembali jual 15 persen saham hak siarnya kepada Sixth Street
Sabtu, 23 Juli 2022 6:43 Wib
Miguel Oliveira juara MotoGP Mandalika 2022
Minggu, 20 Maret 2022 19:02 Wib
Warga antusias menonton langsung MotoGP Grand Prix Indonesia di Mandalika
Sabtu, 19 Maret 2022 21:39 Wib