Tanjungpinang (ANTARA) - Lima dari 16 pengikut Jamaah Tabligh asal Tanjungpinang, Kepulauan Riau, dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis di Masjid Baitulrahman, Sei Jang, Minggu.
Kepala Dinas Kesehatan Tanjungpinang Rustam mengatakan pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan Rapid Test. "Yang hasilnya reaktif, diisolasi," katanya.
Sehari sebelumnya, Dinkes Tanjungpinang merilis seorang pengikut Jamaah Tabligh berinisial NZ positif COVID-19. Total jumlah pasien COVID-19 di Tanjungpinang sebanyak tujuh orang.
Rustam mengatakan tim medis juga mencatat riwayat perjalanan pasien yang positif COVID-19. Hasilnya akan disampaikan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tanjungpinang dan Kepri untuk ditindaklanjuti.
"Rantai penularan harus diputus sehingga dilakukan tindakan khusus kepada mereka yang potensial tertular," katanya.
Berdasarkan pantauan ANTARA, proses pemeriksaan kesehatan terhadap 16 orang Jamaah Tabligh tersebut dikawal pihak kepolisian. Peserta yang positif COVID-19 dibawa dengan menggunakan ambulan.
Koordinator Jamaah Tabligh Kepri, Huzrin Hood, mengimbau seluruh Jamaah Tabligh yang mengikuti kegiatan-kegiatan Jamaah Tabligh di Malaysia pada 1 Maret 2020 untuk mengisolasi diri, dan memeriksakan kesehatannya di rumah sakit jika mengalami gejala COVID-19.
Ia juga memerintahkan seluruh jamaah untuk menaati imbauan pemerintah. "Kegiatan di masjid akan kami batasi untuk mencegah penularan COVID-19," tegasnya.
NZ, pengikut Jamaah Tabligh yang lebih dahulu ditetapkan positif COVID-19 berangkat bersama rombongan sebanyak 10 orang berangkat ke Malaysia pada 1 Maret 2020. Pria berusia 56 tahun itu berangkat bersama SA asal Tarempa, SJ dan Hj asal Pekanbaru, Mt, Aa, Ah, Sy, Sn dan Ij.
NZ berangkat ke Malaysia melalui Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura Tanjungpinang ke Malaysia. Rombongan kembali ke Tanjungpinang melalui Pelabuhan Sri Bintan Pura pada 13 Maret 2020 dan langsung menuju salah satu tempat dan menginap pada satu tempat selama sehari.
Kemudian melanjutkan ke tempat lain selama 3 hari, setelah itu kembali lagi ke tempat awal pada tanggal 17 Maret 2020
Pada 17 Maret 2020, NZ mengeluh demam, batuk, pilek, nyeri otot dan badan terasa sakit serta mengalami mimisan. Sehari kemudian NZ, berobat ke dokter praktik mandiri, Dr. An. Setelah itu, pulang dan beristirahat.
"Namun kesehatannya tidak mengalami perbaikan. NZ justru mengalami penurunan kesehatan, dan akan dirujuk ke RSUP Kepri, namun yang bersangkutan mangkir, dan tidak dapat dilacak sehingga gagal dibawa ke rumah sakit," ucapnya.
Kamis (19/3) pukul 21.00, NZ dirujuk ke RSUP Kepri oleh tim dari Dinas Kesehatan, PP dan KB Kota Tanjungpinang. Sehari kemudian dilakukan pengambilan swab dan darah untuk dilakukan pemeriksaan COVID-19 oleh Tim BTKL Batam dan petugas Dinas Kesehatan PP dan KB Tanjungpinang di RSUP Kepri.
"Jumat (27/3) diterima hasil pemeriksaan sampel swab yang bersangkutan dari Balitbangkes RI melalui BTKL PP dengan kesimpulan terkonfirmasi hasil positif," ujarnya.
Rustam mengatakan penelusuran terhadap semua orang yang ditengarai telah kontak dengan NZ telah dilakukan termasuk seluruh keluarga dan sebagian telah dilakukan pemeriksaan sampel.
Berita Terkait
MUI dan Kemenag diminta tindaklanjuti pembinaan pengikut Bab Kesucian
Jumat, 17 Februari 2023 23:47 Wib
MUI Kota Makassar panggil penganut aliran Hakikinya Hakiki
Senin, 9 Januari 2023 6:29 Wib
Polisi tangkap pengikut Khilafatul Muslimin di Lampung
Rabu, 6 Juli 2022 16:13 Wib
Presiden Joko Widodo minta Korpri jadi pencetus bukan pengikut
Jumat, 28 Januari 2022 18:10 Wib
Cristiano Ronaldo jadi orang pertama yang capai 300 juta pengikut di Instagram
Sabtu, 19 Juni 2021 20:41 Wib
Tiga pengikut KKB anak buah Lekagak Telenggen serahkan diri ke Yonif 715 MTL
Minggu, 16 Mei 2021 16:15 Wib
Seorang pengikut KKB tewas dalam kontak tembak di Ilaga Papua
Jumat, 19 Februari 2021 21:23 Wib
Pangdam Cenderawasih: Seorang pengikut KKB tewas saat kontak tembak dengan TNI
Kamis, 4 Februari 2021 15:53 Wib