Makassar (ANTARA) - Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar (UNM) memproduksi bilik sterilisasi (automatic sterilization chamber) secara massal sebagai upaya untuk menekan sebaran virus corona baru atau COVID-19.
Dekan Fakultas Teknik UNM Prof Yahya di Makassar, Kamis, mengatakan alat ciptaan mahasiswanya ini baik untuk membersihkan alat pelindung diri (APD) yang digunakan oleh petugas medis.
“Alat ini dilengkapi dengan empat nozel untuk mengaburkan cairan desinfektan dan dilengkapi dua sensor sehingga dapat bekerja secara otomatis,” katanya.
Kedepan, kata dia, juga akan membuat alat pelindung muka yang dapat digunakan oleh petugas medis yang bisa melindungi wajah saat berinteraksi dengan pasien virus corona.
Prinsip kerja alat ini, lanjut dia, adalah ketika sensor yang berada di pintu masuk mendeteksi adanya objek yang memasuki chamber alat ini akan menyemprotkan cairan disinfektan selama kurang lebih 5 detik.
“Setelah proses penyemprotan cairan disinfektan selesai, objek menuju pintu keluar dan sensor yang berada di pintu keluar mendeteksi objek, maka alat akan mati secara otomatis,” jelasnya.
Rektor UNM Prof Husain Syam memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang memiliki inovasi membuat alat yang bisa membantu menekan sebaran virus corona ini. Guru besar bidang pertanian ini juga menyebut akan melakukan produksi massal alat semprot otomatis ini jika dianggap baik.
“Kalau memang dianggap bagus dan memberi manfaat serta sesuai harapan, UNM akan melakukan produksi massal dan akan disumbangkan kepada instansi-instansi kesehatan yang membutuhkan,” ujar mantan Dekan FT UNM itu.
Husain menambahkan, untuk memproduksi secara massal pihaknya akan menyiapkan biaya khusus untuk memproduksi alat semprot otomatis ini.
"Kami di UNM peduli tentang pencegahan corona ini, untuk pengembangan produk berapapun danaya akan disiapkan, ini soal komitmen UNM untuk bersama mencegah penularan virus corona ini,”sambungnya.
Langkah- langkah yang dilakukan oleh UNM mulai dari pembuatan alat pelindung muka, semprotan otomatis, hingga pemberian bantuan kepada masyarakat di sekitar kampus sebagai upaya membantuh pemerintah pusat mempercepat penanganan virus corona.
“Insyah Allah wabah virus ini segera berlalu dan semua bisa kembali seperti sedia kala. Badai pasti berlalu,” jelasnya.
Dalam pembuatan alat ini melibatkan 4 orang mahasiswa yaitu Ahmad risal, Supriyadi (16), Nurhayyun Dahri (16) Dan Nasruddin (16) yang dipandu langsung oleh dosen.
Berita Terkait
Bawaslu buka lowongan 195 Panwascam Pilkada di Sulsel
Jumat, 3 Mei 2024 22:22 Wib
BPBD: Dampak longsor di Enrekang akses transportasi 3 kabupaten terputus
Jumat, 3 Mei 2024 22:14 Wib
Pemkot Bogor dan Pj Sekda Sulsel bahas hibah lahan asrama mahasiswa
Jumat, 3 Mei 2024 22:14 Wib
KPU Makassar tetapkan perolehan kursi hasil Pemilu Legislatif 2024
Jumat, 3 Mei 2024 22:07 Wib
Sekda Sulsel pastikan pemenuhan pangan dan air bersih korban banjir
Jumat, 3 Mei 2024 21:57 Wib
BPBD : Seorang warga meninggal akibat terdampak banjir di Sidrap
Jumat, 3 Mei 2024 19:20 Wib
Basarnas Makassar menurunkan puluhan personel tangani bencana di Sulsel
Jumat, 3 Mei 2024 19:19 Wib
BPBD Sulsel : Delapan warga meninggal akibat tanah longsor di Luwu dan Sidrap
Jumat, 3 Mei 2024 19:17 Wib