Jakarta (ANTARA) - Kepala Lembaga Biologi Molekuler EIjkman Prof Amin Soebandrio mengatakan konsentrasi virus menjadi lebih tinggi di ruangan tertutup sehingga seseorang yang mengisolasi diri di ruang yang terlalu tertutup justru memiliki risiko yang lebih tinggi terinfeksi virus corona.
"Memang ada banyak faktor seperti ruangan yang tertutup dan pendingin udara yang menyebabkan kelembaban udara menjadi lebih rendah," kata Amin saat dihubungi di Jakarta, Minggu.
Amin mengatakan yang paling penting saat seseorang ingin melakukan isolasi mandiri untuk mencegah penularan virus corona penyebab COVID-19 adalah mencegah kontak fisik dengan orang lain.
Selain itu, sirkulasi udara di dalam rumah juga harus tetap terjaga untuk mencegah konsentrasi virus menjadi terlalu tinggi karena rumah menjadi ruangan yang terlalu tertutup.
"Meskipun mengisolasi diri di rumah, tetapi tetap melakukan kontak dengan istri dan anak yang tetap keluar rumah, ya sama saja," tuturnya.
Idealnya, orang yang diisolasi sebisa mungkin tinggal di kamar yang tersendiri dan tidak melakukan kontak langsung dengan anggota keluarga lainnya agar virus tidak mengena ke orang lain.
Sementara itu, orang-orang yang memang terpaksa harus keluar rumah disarankan memakai masker. Amin mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia sudah menyarankan penggunaan masker kain tiga lapis untuk mencegah penularan COVID-19.
"Namun, penggunaan masker tidak menegasikan pembatasan kontak. Jarak antara orang satu dengan orang lain tetap harus dijaga," katanya.
Berita Terkait
BRIN memfokuskan riset genomik untuk mitigasi pandemi pada masa depan
Jumat, 30 Juni 2023 7:11 Wib
AS bantah tuduhan Rusia atas keterlibatan di laboratorium biologi Ukraina
Kamis, 10 Maret 2022 10:44 Wib
Lembaga biologi Eijkman: Virus corona asal Indonesia menyebar ke sejumlah provinsi
Kamis, 5 Agustus 2021 18:51 Wib
Kasad beri dukungan untuk Lembaga Biologi Molekuler Eijkman
Kamis, 8 Juli 2021 8:56 Wib
Panglima TNI: Laboratorium biologi berpotensi dijadikan objek vital nasional
Senin, 22 Maret 2021 14:19 Wib
Menristek: Lembaga Biologi Eijkman kembangkan alat ukur kadar antibodi COVID-19
Selasa, 20 Oktober 2020 17:48 Wib
Menristek harapkan vaksin Merah Putih bisa diproduksi triwulan III/2021
Rabu, 2 September 2020 19:20 Wib
Kemhan antisipasi ancaman senjata biologi di masa mendatang
Selasa, 7 Juli 2020 21:06 Wib