Jakarta (ANTARA) - Pandemi COVID-19 ternyata dapat dengan cepat berdampak terhadap keuangan rumah tangga, termasuk resolusi keuangan 2020 yang telah disusun sebelumnya, kata seorang analis.
"Memasuki tahun 2020 lalu, banyak dari kita yang telah menentukan resolusi keuangan untuk tahun ini, apakah mulai menabung secara berkala, melunasi utang secara bertahap, dan lain-lain. Namun tanpa diduga datang pandemi COVID-19, yang ternyata dapat dengan cepat berdampak pada keuangan rumah tangga," kata Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Freddy Tedja dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Ia menyampaikan bahwa menjelang tengah tahun, saatnya melakukan evaluasi. Terdapat lima langkah dalam melakukan evaluasi keuangan di tengah pandemi COVID-19, yakni pertama, periksa aset yang dimiliki dan pertumbuhannya.
"Buat daftar seluruh aset yang anda miliki dan hitung berapa besar pertumbuhannya dalam kurun waktu hampir enam bulan terakhir ini. Aset yang dimaksud dapat berupa reksa dana, saham atau obligasi, tabungan atau deposito, emas, maupun properti," katanya.
Kedua, periksa utang-utang yang masih harus ditanggung. Buat daftar seluruh utang yang masih harus ditanggung dan tanggal berakhirnya, baik utang konsumtif maupun utang produktif.
Ketiga, hitung harta yang terkumpul. Lakukan pengecekan, apakah jumlah harta yang dimiliki bertambah atau berkurang dalam kurun waktu 6 bulan terakhir.
"Caranya, dengan menghitung jumlah aset yang dimiliki saat ini, dikurangi dengan jumlah utang yang masih harus ditanggung (Harta = Aset – Utang," papar Freddy Tedja.
Keempat, masukkan resolusi keuangan ke dalam tiga kategori. Ketika akan melakukan evaluasi, yang harus dilakukan adalah melihat lagi daftar resolusi keuangan 2020 yang telah disusun sebelumnya.
"Masukkan masing-masing ke dalam tiga kelompok terpisah, yakni yang sudah tercapai, yang kemungkinan masih bisa dicapai dalam tahun ini, dan yang sebaiknya ditunda dulu," jelasnya.
Untuk memutuskan sebuah resolusi keuangan masuk ke dalam kategori yang mana, ia menyampaikan, perhatikan harta yang sudah terkumpul selama periode sekitar enam bulan terakhir (pada langkah ketiga), tingkat urgensi, dan penghasilan saat ini.
"Ingat, pandemi ini belum jelas kapan akan berakhir. Sementara penghasilan kita sangat mungkin berkurang akibat pandemi ini. Jadi, jika ternyata jumlah utang anda masih besar, maka jadikan pelunasan utang sebagai resolusi keuangan anda yang baru. Sementara itu, resolusi keuangan yang sifatnya hiburan sebaiknya ditunda dulu," kata Freddy Tedja.
Dan langkah terakhir, evaluasi setiap tiga bulan sekali. Kondisi saat ini bisa dikatakan sebagai kondisi luar biasa, maka sesuaikan kembali resolusi keuangan secara lebih realistis, namun harus tetap spesifik dan terukur.
"Periode evaluasi yang ideal adalah kuartalan atau setiap tiga bulan sekali, karena jika terjadi penyimpangan akan cepat ditangani. Namun, di tengah kondisi seperti saat ini, anda juga boleh melakukan review setiap bulan," ucapnya.
Berita Terkait
KPK menyita bukti transaksi keuangan kasus korupsi rumah jabatan DPR
Kamis, 2 Mei 2024 20:03 Wib
TP PKK Selayar dan OJK berbagi tip mengatur keuangan rumah tangga
Rabu, 1 Mei 2024 17:25 Wib
DPRD Wajo bahas perubahan Ranperda Pengelolaan Keuangan Daerah
Rabu, 1 Mei 2024 9:59 Wib
Bupati Wajo mengajukan Ranperda pengelola keuangan daerah ke DPRD
Selasa, 30 April 2024 19:55 Wib
OJK dorong penguatan peran profesi tingkatkan tata kelola IJK
Minggu, 28 April 2024 0:00 Wib
Satgas PASTI menghentikan 9.062 entitas keuangan ilegal sejak 2017
Kamis, 18 April 2024 23:35 Wib
Menkeu menegaskan pemblokiran anggaran bukan untuk membiayai bansos
Jumat, 5 April 2024 17:57 Wib
Kompany jengkel saat bahas kondisi keuangan Burnley jelang hadapi Everton
Jumat, 5 April 2024 6:44 Wib