Jakarta (ANTARA) - Jika Tesla sudah dikenal sebagai produsen mobil listrik berjenis sedan, maka General Motors (GM) secara diam-diam ingin memanfaatkan ceruk yang belum digarap Tesla, yakni mobil listrik berjenis van untuk pasar kendaraan komersial.
GM tidak menyasar konsumen pribadi, namun van yang mereka garap ditujukan untuk konsumen korporasi atau perusahaan, yakni bisnis pengiriman barang.
Reuters mewartakan pada Jumat, bahwa beberapa calon konsumen GM adalah Amazon.com Inc dan United Parcel Service (UPS).
Strategi bisnis GM untuk mobil listrik yang bernilai milyaran dolar AS itu diharapkan dapat mendongkrak penjualan mobil listrik dari kalangan pebisnis. Strategi itu belum dimanfaatkan Tesla yang sejauh ini fokus pada konsumen pribadi.
GM belum pernah mengungkap rencana pengembangan mobil listrik van, dan mereka tidak menjawab saat dikonfirmasi Reuters soal rencana itu.
Kendati demikian, GM pernah menjabarkan bahwa mereka akan mengenalkan 20 jenis mobil listrik secara bertahap hingga tahun 2023. Dalam daftar mereka, terdapat sejumlah model, antara lain sedan, crossover dan kendaraan niaga (truk dan van).
Hal itu sejalan dengan pernyataan direktur UPS bidang pemeliharaan dan armada, Scott Phillippi, yang mengatakan bahwa van listrik dapat "mengguncang" pasar kendaraan niaga.
"Itu akan mirip dengan apa yang telah dilakukan Tesla Model 3 untuk pasar konsumen," kata Phillippi, merujuk pada sedan Tesla.
Jika kabar itu benar, GM akan menggunakan van dengan kode prototipe BV1 yang diproduksi akhir tahun 2021.
BV1 merupakan platform induk yang dapat dipakai pada mobil van, pickup dan SUV, demikian Reuters.