Makassar (ANTARA) - Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BBKIPM) Makassar mengembangkan dan meluncurkan berbagai program dalam memudahkan proses ekspor di tengah pandemi COVID-19.
Kepala Balai BKIPM Makassar Sitti Chadidjah di Makassar, Rabu, mengatakan, pandemi COVID-19 yang terjadi disemua negara di dunia ini sempat membuat aktivitas menjadi lesu, tetapi dirinya yakin di era teknologi informasi ini banyak hal bisa dikerjakan dengan inovasi dan terobosan.
"Awal-awal pandemi banyak sekali yang terdampak dan paling dirasakan oleh kalangan pengusaha. Tapi itu tidak boleh dijadikan alasan karena ada banyak inovasi dan terobosan sehingga ekspor bisa kembali normal," ujarnya.
Ia mengatakan, salah satu terobosan yang dibuatnya yakni dengan mengembangkan Sistem Pelayanan Tanpa Tatap Muka (Sipetta).
Layanan yang dikembangkan ini memungkinkan pengusaha melakukan ekspor komoditasnya atau hasil lautnya tanpa harus mengurus semua berkas administrasi secara langsung.
Dia menuturkan, layanan Sipetta ini memberikan kemudahan kepada pelaku usaha ekspor, impor maupun domestik untuk melakukan pengiriman tanpa harus datang ke kantor pelayanan karantina ikan.
"Semua tahapan proses sejak pemasukan permohonan sampai penerbitan dokumen karantina sudah terintegrasi dalam layanan Sipetta. Selain inovasi Sipetta, kami juga melakukan inovasi dalam hal pengawasan komoditi perikanan secara virtual," katanya.
Berdasarkan data yang diterima dari Balai BKIPM Makassar jumlah hasil laut yang diekspor ke berbagai negara pada 2019 sebanyak 166.358.164 kilogram atau setara dengan Rp5,7 triliun.
Angka ekspor tersebut, kata Sitti Chadidjah, meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 33.533.758 kilogram atau setara dengan Rp2,5 triliun.
"Kalau secara angka kumulatif dalam rupiah itu peningkatannya lebih dari dua kali lipat atau lebih dari 100 persen. Kalau berdasarkan jumlah kilogram hasil lautnya yang diekspor itu lebih dari lima kali lipat. Yang pastinya, hasil laut kita menjadi salah satu primadona ekspor," ucapnya.