Palu (ANTARA) - Balai Besar Taman Nasional Lore Lindi (TNLL) mengakui keberadaan dua satwa endemik yaitu babi rusa dan anoa di dalam kawasan konservasi itu semakin berkurang.
"Hal itu dikarenakan banyak masyarakat yang memburunya baik kebutuhan sehari-hari maupun sebagian dagingnya dijual," kata Kepala Balai Besar TNLL Jusman di Palu, Jumat.
Jusman mengatakan luas kawasan hutan konservasi TNLL mencapai 217.000 hektare, terbagi dalam dua wilayah administrasi yakni Kabupaten Poso dan Kabupaten Sigi.
Di satu sisi, kata dia, petugas yang dimiliki Balai Besar TNLL untuk mengamankan menjaga kawasan konservasi tersebut masih sangat minim sekali.
Karena itu, lanjut dia, tidaklah heran jika perburuan terhadap berbagai jenis satwa, termasuk satwa-satwa endemik, di kawasan TNLL masih sangat tinggi.
Dua jenis satwa endemik Sulawesi yang masih diburu masyarakat hingga kini adalah babi rusa dan anoa.
Kedua satwa itu, menurut Jusman, sudah sangat sulit diketemukan di kawasan TNLL. "Pada beberapa puluh tahun lalu, masih bisa dijumpai para petugas," katanya.
Namun, lanjut dia, beberapa tahun terakhir ini kedua satwa endemik yang dilindungi undang-undang tersebut sudah semakin sulit dijumpai.
"Ini mengindikasikan bahwa anoa dan babi rusa sebagai satwa langka semakin langka pula ditemukan di dalam kawasan konservasi TNLL," katanya.
Berdasarkan data pada 2013 populasi anoa sekitar 77 ekor dan babi rusa 74 ekor. Dalam beberapa tahun terakhir ini, kata Jusman, populasi kedua satwa endemik tersebut, terus menurun.
Jika terus diburu masyarakat, bukan tidak mungkin suatu saat kedua satwa langka itu akan musnah dari habitatnya.
Karena itu pihaknya terus mengimbau masyarakat untuk tidak lagi memburu kedua jenis satwa endemik agar tidak punah.
Anoa dataran tinggi maupun dataran rendah menyukai daun muda yang mengandung garam. Begitu pula air yang sedikit mengandung garam. Anoa juga suka menyantap lumut-lumut yang hidup di batang pohon dan batu-batuan.
Berita Terkait
MUI Toraja menyikapi dugaan penistaan agama anggota DPRD Sulsel
Rabu, 20 Maret 2024 20:15 Wib
TPHP Sulbar menyusun langkah strategis cegah penyebaran ASF
Selasa, 6 Februari 2024 20:23 Wib
Dinas TPHP Sulbar indetifikasi kematian ternak babi di Papalang Mamuju
Minggu, 28 Januari 2024 19:17 Wib
Karantina Mamuju gagalkan pengiriman daging babi ke Balikpapan Kaltim
Kamis, 23 November 2023 20:13 Wib
Personel TNI-Polri cegat kendaraan muat babi tak dilengkapi surat di Tana Toraja
Senin, 31 Juli 2023 0:19 Wib
Kejati Sumsel: Berkas perkara pembuat konten makan babi sudah lengkap
Jumat, 23 Juni 2023 19:33 Wib
MUI Sulsel: Umat Muslim boleh berjualan pakan babi di wilayah minoritas
Kamis, 8 Juni 2023 14:49 Wib
MUI Sulsel keluarkan fatwa penjualan daun singkong untuk pakan babi
Selasa, 6 Juni 2023 15:01 Wib