Hindari penularan COVID-19, Kantor Muhammadiyah Sulsel ditutup sementara
Makassar (ANTARA) - Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Sulawesi Selatan menutup sementara kantor tersebut, menyusul tingkat penyebaran COVID-19 terus meningkat.
"Sudah dikeluarkan surat edaran terkait penutupan kantor sementara waktu, mengingat laju peningkatan kasus terus bertambah dan menghindari penularannya," kata Ketua Wilayah Muhammadiyah, Prof Ambo Asse di Makassar, Kamis.
Kebijakan penutupan kantor organisasi islam terbesar itu di jalan Perintis Kemerdekaan Makassar, berlaku 14 hingga 27 Januari 2021. Surat edaran tentang kewaspadaan dan upaya pencegahan penyebaran wabah COVID-19.
Surat edaaran itu ditandatangani Ketua PMW Sulsel, Prof Ambo Asse dan Sekretaris PWM Sulsel, Prof Irwan Akib berisi tiga poin.
Pertama, tidak diperkenankan ada aktivitas di Pusdam atau kantor PWM Sulsel, baik yang dilakukan Pimpinan, pengurus majelis dan lembaga, organisasi otonom dan staff sekretariat.
Kedua, pelayanan administrasi surat menyurat dilakukan secara daring, dengan komunikasi langsung ke sekretaris eksekutif PWM Sulsel.
Ketiga, mengimbau pengurus majelis dan lembaga, Organisasi Otomomi (Ortonom) dan sekretariat untuk menghindari kerumunan selama masa penutupan atau 'lockdown'.
"Surat edaran ini bagian dari munajat kepada Allah Azza wa Jalla, semoga COVID-19 ini segera berlalu dan kehidupan normal kembali," harapnya.
Data harian Kementerian Kesehatan dirilis per 14 Januari 2021, tercatat untuk kasus baru di Sulsel bertambah 640 pasien, dengan akumulasi sebanyak 39.054 ribu pasien positif.
Namun demikian, tingkat pasien sembuh juga ikut bertambah 495 pasien dengan jumlah akumulasi kesembuhan tercacat 33.836 orang pasien. Angka kematian juga bertambah tujuh orang dengan akumulasi 666 orang meninggal dunia.
"Sudah dikeluarkan surat edaran terkait penutupan kantor sementara waktu, mengingat laju peningkatan kasus terus bertambah dan menghindari penularannya," kata Ketua Wilayah Muhammadiyah, Prof Ambo Asse di Makassar, Kamis.
Kebijakan penutupan kantor organisasi islam terbesar itu di jalan Perintis Kemerdekaan Makassar, berlaku 14 hingga 27 Januari 2021. Surat edaran tentang kewaspadaan dan upaya pencegahan penyebaran wabah COVID-19.
Surat edaaran itu ditandatangani Ketua PMW Sulsel, Prof Ambo Asse dan Sekretaris PWM Sulsel, Prof Irwan Akib berisi tiga poin.
Pertama, tidak diperkenankan ada aktivitas di Pusdam atau kantor PWM Sulsel, baik yang dilakukan Pimpinan, pengurus majelis dan lembaga, organisasi otonom dan staff sekretariat.
Kedua, pelayanan administrasi surat menyurat dilakukan secara daring, dengan komunikasi langsung ke sekretaris eksekutif PWM Sulsel.
Ketiga, mengimbau pengurus majelis dan lembaga, Organisasi Otomomi (Ortonom) dan sekretariat untuk menghindari kerumunan selama masa penutupan atau 'lockdown'.
"Surat edaran ini bagian dari munajat kepada Allah Azza wa Jalla, semoga COVID-19 ini segera berlalu dan kehidupan normal kembali," harapnya.
Data harian Kementerian Kesehatan dirilis per 14 Januari 2021, tercatat untuk kasus baru di Sulsel bertambah 640 pasien, dengan akumulasi sebanyak 39.054 ribu pasien positif.
Namun demikian, tingkat pasien sembuh juga ikut bertambah 495 pasien dengan jumlah akumulasi kesembuhan tercacat 33.836 orang pasien. Angka kematian juga bertambah tujuh orang dengan akumulasi 666 orang meninggal dunia.