Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan masyarakat di desa atau kelurahan yang rawan tsunami harus punya peta evakuasi sebagai upaya mitigasi jika bencana alam tersebut sewaktu-waktu terjadi.
"Peta desa sudah mulai harus disusun oleh masyarakat sendiri, karena yang evakuasi adalah warga setempat jadi mudah dipahami," kata Dwikorita saat membuka kegiatan Sekolah Lapang Geofisika yang dipantau secara daring, Selasa.
Peta di level desa atau peta mikro tersebut menjadi peta operasional, sedangkan peta yang disiapkan BMKG sebagai peta rencana bisa menjadi referensi masyarakat.
"Peta yang dibuat pemerintah daerah juga harus dicocokkan dengan peta desa, dicek apakah peta sudah ada jalur evakuasinya," tambah dia.
Selain menyiapkan peta dan jalur evakuasi, juga perlu dibuat rencana kontijensi dan memperkuat tim siaga bencana di tingkat desa dengan sering berlatih dan simulasi, juga melengkapi sarana dan prasarana evakuasi.
Menurut dia, latihan evakuasi mandiri juga perlu sering dilakukan agar masyarakat terlatih untuk menyelamatkan diri, sedangkan pemerintah menyiapkan sarana dan prasarananya.
Hal senada disampaikan Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan bahwa sebelum bencana terjadi ada upaya-upaya yang bisa dilakukan, yaitu kesiapsiagaan dan mitigasi dengan memahami risiko sekitar.
"Latihan-latihan, simulasi dan sosialisasi harus terus dilakukan, sehingga masyarakat sudah memahami jika terjadi tsunami apa yang harus dilakukan, termasuk menyiapkan rencana evakuasi di level desa dan kelurahan yang rawan tsunami," katanya.
BMKG menggelar Sekolah Lapang Geofisika (SLG) secara nasional di 30 lokasi, salah satunya di DI Yogyakarta selama dua hari pada 16-17 Maret 2001 sebagai upaya meningkatkan pemahaman produk informasi serta membangun kesiapsiagaan dalam menghadapi gempa bumi dan tsunami.
Selain membangun sikap tanggap gempa bumi dan tsunami bagi masyarakat dan sekolah yang berada di wilayah potensi gempa bumi dan tsunami, SLG juga bertujuan untuk menguatkan koordinasi antara UPT Geofisika sebagai perpanjangan tangan BMKG pusat dengan stakeholder BMKG di daerah.
Serta menguatkan peran BPBD sebagai simpul utama rantai komunikasi di daerah dalam memberikan informasi dan arahan yang benar kepada masyarakat dan SKPD terkait peringatan dini tsunami.
Berita Terkait
BMKG: Perubahan iklim dapat mengancam ketahanan pangan Indonesia
Senin, 8 Agustus 2022 15:50 Wib
Komisi VIII DPR minta Kemensos menginvestigasi beras bantuan terkubur di tanah lapang
Senin, 1 Agustus 2022 16:30 Wib
BMKG tingkatkan pemahaman tentang cuaca dan iklim melalui Sekolah Lapang
Rabu, 23 Maret 2022 11:25 Wib
Formula 1 - Hamilton terima kekalahan dari Verstappen dengan lapang dada
Senin, 13 Desember 2021 5:14 Wib
BMKG: SLCN perlu diperluas agar bantu tingkatkan mitigasi bencana hidrometeorologi
Senin, 22 November 2021 14:56 Wib
BMKG: Sektor pertanian dan perikanan terancam oleh La Nina akhir tahun
Jumat, 29 Oktober 2021 8:20 Wib
BMKG dorong nelayan manfaatkan aplikasi InfoBMKG sebagai acuan untuk melaut
Selasa, 28 September 2021 19:51 Wib
BMKG ingatkan potensi cuaca ekstrem jelang peralihan musim
Rabu, 22 September 2021 9:55 Wib