Makassar (ANTARA) - Kepala Bidang Doktrin Pertahanan Kemenkopolhulkam Kolonel Suteikno Suleiman mengapresiasi penanganan COVID-19 di Pemprov Sulsel sekaligus mengingatkan jangan melakukan pelonggaran terhadap protokol kesehatan untuk mencegah penularan.
Suteikno Suleiman di Makassar, Rabu, menyatakan, Tim Kemenpolhulkam melakukan tugas memantau dan memonitor penanganan COVID-19 di seluruh wilayah di Indonesia.
Baik itu hal yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan yang sudah dilakukan oleh pemerintah dalam penanganan COVID-19, termasuk implementasinya di lapangan.
Termasuk Inpres No. 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019.
“Kami ingin mendapat penjelasan, apa masalah yang menjadi kendala, mumpung kami di sini, kita sharing, apa yang bisa kami bawa, dan apa masukan yang bisa kami berikan, kemudian dikomunikasikan ke kementerian terkait dalam penanganan COVID-19 ini,” katanya.
Dalam rakor bersama terkait penanganan COVID-19 di Sulsel tersebut, Kemenkopolhukam sekaligus mengingatkan Sulsel juga harus tetap mengantisipasi gangguan keamanan yang dapat terjadi, mengingat terjadi ledakan bom bunuh diri di depan gerbang Gereja Katedral.
“Ini juga baru-baru terjadi ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral. Kita juga tidak bisa menutup mata bahwa paham radikalisme itu masih ada,” ujarnya.
Selain Suteikno, hadir pula Kepala Bidang Strategi Pertahanan Kemenkopolhulkam Bidang Strategi Pertahanan Kemenkopolhulkam, Kolonel Widy Prasetyo Soedarta.
Sementara itu, Sekprov Sulsel Abdul Hayat Gani, berharap, dengan rapat koordinasi ini, dapat dilakukan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah.
“Bagaimana kita memberikan perlindungan kesehatan pada masyarakat dan memberikan sekuritas sosial pada semua yang ada,” kata Abdul Hayat.
Ia menyampaikan, untuk Sulsel kasus penanganan COVID-19 sangat terkendali, bahkan angka reproduksi efek (Rt) di bawah 1.
“Untuk Sulsel Rt-nya sudah 0,71. Ini artinya informasi dari epidomologi sudah sangat rendah,” ujarnya.
Abdul Hayat menegaskan, walaupun telah terkendali, tetapi jangan sampai lengah dalam melakukan penanganan seperti protokol kesehatan. Demikian juga dengan tetap menjalankan program nasional terkait penanganan COVID-19 seperti vaksinasi.
Berita Terkait
OJK optimistis perbankan mampu hadapi pencabutan stimulus kreditur
Senin, 29 April 2024 18:26 Wib
OJK mengakhiri restrukturisasi kredit karena perbankan sudah resilien
Minggu, 31 Maret 2024 18:00 Wib
Komisi IX DPR meminta Kemenkes sosialisasikan vaksin berbayar COVID-19
Minggu, 31 Desember 2023 6:04 Wib
Kapolda Sulbar imbau masyarakat mewaspadai penyebaran COVID-19
Selasa, 19 Desember 2023 17:49 Wib
Kemenkes : Saat ini belum ditemukan mutasi baru virus COVID-19
Selasa, 19 Desember 2023 16:13 Wib
Wapres Ma'ruf Amin : Pemerintah terus pantau perkembangan COVID-19
Senin, 18 Desember 2023 14:34 Wib
Menko PMK berpesan agar warga terapkan Prokes saat liburan Natal dan tahun baru 2024
Senin, 18 Desember 2023 14:04 Wib
WHO : Ada sembilan varian COVID-19 yang kini mendominasi di dunia
Minggu, 17 Desember 2023 19:23 Wib