Mamuju, Sulbar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan sosialisasi dan advokasi lintas sektor Program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) filariasis (penyakit kaki gajah) regimen IDA (Ivermectin, Diethyl Carbamazine Citrate dan Albendazole), Selasa.
Sosialisasi dan advokasi program POPM yang dibuka Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi juga dihadiri Kepala Subdit P2PTVZ Kementerian Kesehatan Lita Renata Sianipar, Penjabat Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju Tonga serta puluhan peserta dari lintas sektor maupun para pengelola filariasis yang ada di daerah itu.
Ketua panitia pelaksana sosialisasi dan advokasi program POPM filariasis Alamsyah Tamrin menjelaskan, penyakit kaki gajah adalah penyakit menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan melalui gigitan nyamuk dan dapat menimbulkan peradangan, utamanya pada pangkal kaki dan pada akhirnya akan menimbulkan kecacatan.
Untuk memutus siklus hidup cacing fliaria kata Alamsyah Tamrin, dibutuhkan pemberian obat sekali setahun, minimal dilakukan lima tahun berturut-turut.
"Program POPM di Mamuju ini, telah berjalan empat tahun berturut-turut, sehingga pelaksanaannya tahun ini adalah tahun kelima atau tahun terakhir," kata Alamsyah Tamrin, yang juga sebagai Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju.
Sementara, Kepala Subdit P2PTVZ Kementerian Kesehatan Lita Renata Sianipar menyampaikan pemerintah sangat berkomitmen segera menuntaskan penyakit filariasis, karena pada kenyataannya hampir separuh daerah di Indonesia yakni 236 dari 514 kabupaten/kota adalah daerah endemis filariasis.
Sehingga tambah dia, perlu penanganan serius dan dukungan dari pemerintah setempat untuk dapat mensukseskan program POPM ini.
"Saya sangat berharap pemerintah daerah bisa membantu menyukseskan program yang sangat memiliki nilai strategis ini, apalagi Mamuju sudah memasuki tahun kelima pelaksanaannya. Jangan sampai apa yang kita lakukan menjadi sia-sia dan kita harus mengulang lagi dua tahun jika target sasaran tidak tercapai," ujar Lita Renata.
Sedangkan, Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suharti mengapresiasi sosialisasi dan advokasi program POPM penyakit kaki gajah yang dilaksanakan Dinas Kesehatan tersebut.
Bupati meminta dukungan dari semua "stakeholders" atau para pemangku kepentingan dan menginstruksikan jajarannya, mulai dari tingkat kabupaten hingga kelurahan dan desa agar dapat mengoptimalkan dukungan terhadap program POPM agar Mamuju bisa bebas dari penyakit kaki gajah.
"Kesadaran masyarakat adalah kunci utama yang harus terus didorong untuk memutus mata rantai penularan berbagai penyakit menular, termasuk COVID-19," kata Sitti Sutinah Suhardi.