Polres Enrekang gelar Shalat Gaib untuk awak KRI Nanggala-402
Makassar (ANTARA) - Polres Enrekang, Sulawesi Selatan menggelar Shalat Gaib di Masjid Nurul Amanah untuk mendoakan 53 awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam setelah hilang kontak saat akan melakukan latihan tempur di perairan Bali beberapa hari lalu.
Kapolres Enrekang AKBP Andi Sinjaya, Ghalib melalui keterangannya, di Makassar, Rabu, mengungkapkan tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 telah membuat keprihatinan semua pihak termasuk jajaran Polres Enrekang.
"Kami ikut berbelasungkawa atas gugurnya para awak kapal selam KRI Nanggala dan doa bersama serta Shalat Gaib yang kami gelar ini untuk mendoakan para awak kapal," ujarnya.
Ia mengatakan, Shalat Gaib diikuti oleh personel Polres Enrekang beserta jajaran Polsek serta masyarakat yang ikut peduli dan berbelasungkawa.
Selain mendoakan para awak kapal selam KRI Nanggala, pihaknya juga mendoakan keluarga yang ditinggalkan agar senantiasa tegar dan tabah atas musibah yang dihadapi para patriot bangsa tersebut.
"Keluarga besar Polres Enrekang turut berduka cita yang sedalam-dalamnya, semoga dosa seluruh korban diampuni dan pengabdian serta pengorbanan yang telah mereka berikan kepada bangsa dan negaranya menjadi ibadah serta mendapatkan ganjaran pahala yang sebesar-besarnya dari-Nya," katanya.
Sebelumnya kapal selam buatan Jerman tersebut hilang kontak saat sedang berlatih penembakan rudal di perairan Bali.
Kapal selam ini membawa 53 orang yang terdiri dari 49 ABK, seorang komandan satuan dan tiga personel senjata. Kapal hilang kontak saat komandan pelatihan hendak memberikan otoritas penembakan terpedo.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyatakan KRI Nanggala-402 yang hilang di perairan utara Bali telah tenggelam dan dinyatakan gugur dalam tugasnya.
Pengumuman itu diberikan setelah tim pencari menemukan sejumlah bukti otentik yang menunjukkan KRI Nanggala-402 tenggelam pada kedalaman 838 meter dan badan kapal terbelah jadi tiga bagian.
"Berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur. Oleh karena itu, dengan kesedihan yang mendalam selaku panglima TNI saya nyatakan bahwa 53 personel yang 'on board' di KRI Nanggala-402 telah gugur," kata Marsekal Hadi.
Kapolres Enrekang AKBP Andi Sinjaya, Ghalib melalui keterangannya, di Makassar, Rabu, mengungkapkan tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 telah membuat keprihatinan semua pihak termasuk jajaran Polres Enrekang.
"Kami ikut berbelasungkawa atas gugurnya para awak kapal selam KRI Nanggala dan doa bersama serta Shalat Gaib yang kami gelar ini untuk mendoakan para awak kapal," ujarnya.
Ia mengatakan, Shalat Gaib diikuti oleh personel Polres Enrekang beserta jajaran Polsek serta masyarakat yang ikut peduli dan berbelasungkawa.
Selain mendoakan para awak kapal selam KRI Nanggala, pihaknya juga mendoakan keluarga yang ditinggalkan agar senantiasa tegar dan tabah atas musibah yang dihadapi para patriot bangsa tersebut.
"Keluarga besar Polres Enrekang turut berduka cita yang sedalam-dalamnya, semoga dosa seluruh korban diampuni dan pengabdian serta pengorbanan yang telah mereka berikan kepada bangsa dan negaranya menjadi ibadah serta mendapatkan ganjaran pahala yang sebesar-besarnya dari-Nya," katanya.
Sebelumnya kapal selam buatan Jerman tersebut hilang kontak saat sedang berlatih penembakan rudal di perairan Bali.
Kapal selam ini membawa 53 orang yang terdiri dari 49 ABK, seorang komandan satuan dan tiga personel senjata. Kapal hilang kontak saat komandan pelatihan hendak memberikan otoritas penembakan terpedo.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyatakan KRI Nanggala-402 yang hilang di perairan utara Bali telah tenggelam dan dinyatakan gugur dalam tugasnya.
Pengumuman itu diberikan setelah tim pencari menemukan sejumlah bukti otentik yang menunjukkan KRI Nanggala-402 tenggelam pada kedalaman 838 meter dan badan kapal terbelah jadi tiga bagian.
"Berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur. Oleh karena itu, dengan kesedihan yang mendalam selaku panglima TNI saya nyatakan bahwa 53 personel yang 'on board' di KRI Nanggala-402 telah gugur," kata Marsekal Hadi.