Makassar (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Selatan (BBKSDA Sulsel) mensosialisasikan kebijakan penangkaran rusa di UDIKLAT PLN Makassar.
"Sosialisasi ini dihadiri para pihak yang berwenang seperti Manajer UDIKLAT PLN Irwan Darwin beserta jajaran, Lurah, Babinsa, Babinkamtibmas di Kabupaten Gowa dan pihak KSDA," kata Kepala BBKSDA Sulsel Thomas Nifinuri di Makassar, Kamis.
Pada kegiatan tersebut, selain pemaparan kebijakan penangkaran rusa, juga digelar diskusi dan menghasilkan rekomendasi. Termasuk penyerahan cendera mata buku wisata intelektual dan patung miniatur rusa.
Sebagai acara penutupan dilakukan orientasi lapangan kandang rusa yang dikelola pihak PLN.
Thomas mengatakan pihaknya berterima kasih atas respon dan komunikasi positif yang telah terjalin dengan UDIKLAT PLN.
Menurut dia, BBKSDA Sulsel telah menjalin kerjasama dalam program penangkaran Rusa di Sulawesi Selatan melalui forum Sahabat Rusa antara lain dengan PT Pertamina melalui program penangkaran Rusa rakyat di TB Komara (Talaparusi) dana CSR Rp100 juta per tahun.
Sementara PT Semen Tonasa dalam rangka peningkatan nilai proper dikembangkan penangkaran rusa totol, PT Vale pengembangan penangkaran rusa, serta Balai Rehabilitasi BNN Badokka terkait Nature Healing bagi para pecandu narkoba dengan berinteraksi dengan rusa dan pemandian air panas LejjA di Kabupaten Soppeng.
“Kondisi lingkungan UDIKLAT PLN sangat mendukung sehingga membuat rusa merasa senang, untuk selanjutnya tim teknis kami akan eksplorasi dan observasi lebih jauh bagaimana kondisi rusanya serta rekomendasi pengelolaan selanjutnya terutama manajemen pakan dan kandangnya.” kata Thomas.
Sementara Manajer Unit Diklat PLN Makassar Irwan Darwin. mengatakan untuk kemajuan bangsa hubungan kedinasan antar instansi pemerintahan harus saling bersinergi, PLN dalam hal ini akan tetap menjaga konservasi sumber daya alam yang ada.
Dia mengatakan, masing-masing pihak memiliki tupoksi yang sama dalam meningkatkan keterampilan masyarakat dan menjaga alamnya.
“Rusa timor di UDIKLAT PLN telah ada sejak tahun 1988 dengan jumlah populasi yang terus bertambah, saat ini kira-kira ada 20-an ekor," katanya.
Karena itu, pihaknya sangat senang jajaran dari BBKSDA datang untuk memberi pencerahan terkait proses perizinan dan pengelolaan penangkaran rusa yang baik dan benar.
Suasana penangkaran rusa yang didukung jajaran PLN dengan arahan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Selatan (BBKSDA Sulsel) ANTARA Foto/ HO/Humas BBKSDA Sulsel
Berita Terkait
Aktivis difabel: Pekerja difabel terus dibayangi PHK sepihak
Rabu, 1 Mei 2024 21:52 Wib
Kemenkumham Sulsel monitoring layanan pengaduan di Lapas Makassar
Rabu, 1 Mei 2024 20:35 Wib
Polda Sulsel tangkap oknum ASN Jeneponto diduga jual Sabu
Rabu, 1 Mei 2024 20:06 Wib
Pj Ketua PKK Sulsel serahkan sejumlah bantuan pada HUT ke-161 Jeneponto
Rabu, 1 Mei 2024 20:03 Wib
Perkemi Sulsel sarankan pengurangan atlet untuk PON XXI Aceh-Sumut
Rabu, 1 Mei 2024 19:10 Wib
Kejati Sulsel ajak santri Ponpres DDI Abrad Makassar jauhi narkoba
Rabu, 1 Mei 2024 19:09 Wib
KONI Sulsel berharap anggaran operasional untuk PON XXI segera cair
Rabu, 1 Mei 2024 18:50 Wib
Prevalensi stunting di Pinrang Sulsel turun 3,3 persen pada 2023
Rabu, 1 Mei 2024 17:51 Wib