Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) siap mengembangkan ekonomi syariah yang bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) Sulbar.
Wakil Gubernur Sulbar Enny Anggraeni Anwar, di Mamuju, Rabu mengatakan, Pemerintah Sulbar akan menjadikan Pekan Ekonomi Syariah (FESyar) kawasan timur Indonesia (KTI) 2021 untuk mengembangkan ekonomi syariah.
Ia mengatakan FESyar KTI merupakan rangkaian agenda tahunan Bank Indonesia (BI) untuk menghidupkan ekonomi syariah yang diikuti Pemerintah Sulbar.
Ia mengatakan, pemprov sangat mengapresiasi BI dalam upaya menghidupkan ekonomi syariah di Sulbar itu dan diharapkan dapat terus terpelihara dengan baik dalam mewujudkan pembangunan Sulbar.
"Sulbar juga telah menggelar FESyar diikuti pesantren dan madrasah sebagai komitmen Pemerintah Sulbar untuk memajukan ekonomi di pesantren, mendorong pembangunan ekonomi Sulbar," katanya.
Ia berharap, kegiatan ekonomi pesantren dapat hidup dengan memanfaatkan bantuan BI dengan sebaik-baiknya, karena ekonomi pesantren sangat penting membangun ekonomi daerah di tengah pandemi COVID-19.
"Potensi pengembangan ekonomi syariah Sulbar sangat besar dikembangkan sehingga semua pihak harus serius mengembangkannya," kata Enny Anggraeni Anwar.
Ia mengatakan, ekonomi keuangan syariah sampai ke pelosok daerah, khususnya wilayah Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua sedang dilaksanakan dan pemerintah Sulbar mendukungnya.
Ia juga mengatakan, ekonomi syariah untuk mendorong pemulihan ekonomi di KTI yang saat ini menghadapi tantangan di tengah pendemi COVID-19.
"UMKM paling terdampak, sehingga program dukungan pemerintah pada sektor UMKM menjadi sangat penting dalam upaya pemulihan nasional dan regional, dan optimis dengan berbagai kegiatan syariah ekonomi dan keuangan syariah," kataya.