Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menilai agar capaian pertumbuhan ekonomi triwulan II 2021 sebesar 7,07 persen jangan sampai membuat terlena.
"Menurut saya, pertumbuhan ini harus diapresiasi, tapi juga jangan terlena," katanya dalam Dialog Mengupas Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2021 secara daring, yang diikuti dari Jakarta, Jumat.
Bahlil menuturkan jika diibaratkan dalam olimpiade, capaian tersebut bukanlah capaian akhir atau final. Namun, capaian pertumbuhan ekonomi triwulan II 2021 bisa jadi potret menuju babak semifinal dan final nanti.
Mantan Ketua Umum Hipmi itu menjelaskan capaian pertumbuhan ekonomi triwulan II 2021 sebesar 7,07 persen yoy harus dilihat dari beberapa sisi. Pertama, pertumbuhan ekonomi di negara mitra dagang yang tumbuh positif seperti Korea Selatan, Uni Eropa, China, AS dan sejumlah negara lain.
"Di samping itu, kita lihat ekspor impor kita juga bagus, tumbuh sekitar 45 persen dan 50 persen. Artinya, gairah perekonomian, baik di negara tujuan maupun domestik, sekalipun belum maksimal, tapi sudah terjadi," ungkapnya.
Di sisi lain, Bahlil mengatakan pertumbuhan lapangan pekerjaan yang melahirkan konsumsi juga tumbuh dari industri padat karya. Konsumsi sendiri merupakan salah satu kontributor pertumbuhan ekonomi.
"Selain kemampuan pemerintah memberikan stimulus bansos, tapi juga yang tumbuh itu industri padat karya yang mendorong penciptaan lapangan pekerjaan," katanya.
Kendati demikian, harus diakui bahwa capaian pertumbuhan ekonomi yang meroket hingga 7,07 persen itu terjadi karena baseline capaian pada periode yang sama pada 2020 memang minus.
"Jadi kita juga harus objektif melihat itu. Dan hampir semua negara di dunia yang triwulan II-nya tumbuh tinggi itu karena baseline saat awal yang rendah," ujarnya.
Bahlil mencontohkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi juga dicapai Singapura karena capaian di 2020-nya rendah. Pada triwulan II 2021, ekonomi Singapura melesat 14,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Yang mau saya sampaikan, bahwa sekalipun di era pandemi, dinamika pertumbuhan ekonomi nasional mengalami perbaikan," pungkas Bahlil.
Berita Terkait
Belanda menjajaki peluang kerja sama di IKN
Rabu, 1 Mei 2024 19:43 Wib
OSL Pegadaian Kanwil VI Makassar triwulan I 2024 capai Rp8,31 triliun
Rabu, 24 April 2024 19:50 Wib
Polres Gowa membekuk pelaku penipuan arisan bodong
Jumat, 19 April 2024 18:01 Wib
Presiden Jokowi dan PM Tony Blair bahas rencana investasi energi di IKN
Kamis, 18 April 2024 15:41 Wib
Menkominfo mengonfirmasi CEO Apple ke Indonesia pada 17 April 2024
Selasa, 16 April 2024 13:26 Wib
Pj Gubernur ajak perantau Sulsel berinvestasi maksimalkan potensi IKN
Selasa, 2 April 2024 13:38 Wib
KPK panggil eks Dirut Taspen Iqbal Latanro sebagai saksi
Selasa, 2 April 2024 11:49 Wib
Bahlil: Realisasi investasi sepanjang 2023 mencapai Rp1.418 triliun
Senin, 1 April 2024 18:35 Wib