Seoul (ANTARA) - Korea Utara mengatakan Korea Selatan dan Amerika Serikat mempertaruhkan "krisis keamanan besar" dengan memilih meningkatkan ketegangan, media pemerintah Korea Utara melaporkan pada Rabu mengutip seorang pejabat tinggi Partai Buruh.
Kim Yong Chol, seorang jenderal dan politisi yang memainkan peran utama selama pertemuan bersejarah antara pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan mantan Presiden AS Donald Trump, mengkritik Korea Selatan dan Amerika Serikat karena menanggapi niat baik Pyongyang dengan "tindakan bermusuhan".
Pernyataan itu muncul sehari setelah Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Kim Jong Un, memperingatkan Seoul dan Washington mengenai latihan militer gabungan tahunan yang akan dimulai minggu ini.
Korea Utara tidak menjawab panggilan rutin di sambungan langsung telepon antar-Korea pada Selasa (10/8), kata Korea Selatan.
Pada Rabu, Kim Yong Chol mengecam Korea Selatan karena melanjutkan latihan dengan Amerika Serikat, dan mengatakan Korea Utara akan "memperjelas biaya yang harus mereka bayar" untuk memilih aliansi mereka dengan Washington daripada perdamaian antara Korea.
"Kami akan menyadarkan mereka betapa berbahayanya pilihan yang mereka buat dan seberapa dekat mereka dengan krisis keamanan besar dengan membuat pilihan yang salah," katanya dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita negara KCNA.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Wapres RI dan Menteri Haji Arab Saudi bahas tambahan kuota haji Indonesia
Selasa, 30 April 2024 15:46 Wib
Sesama kelompok WNI berkelahi di Korea Selatan, satu orang tewas
Selasa, 30 April 2024 15:45 Wib
Jokowi memperkenalkan Prabowo pada pemimpin baru Singapura
Senin, 29 April 2024 18:41 Wib
PM Singapura mengakui kepemimpinan Presiden Jokowi bagi Indonesia dan kawasan Asia Tenggara
Senin, 29 April 2024 14:11 Wib
DK PBB menyuarakan keprihatinannya atas kekerasan di Fashir Sudan
Minggu, 28 April 2024 17:57 Wib
Korban tewas banjir di Kenya bertambah jadi 76 orang
Minggu, 28 April 2024 10:21 Wib
Hamas telah menerima tanggapan resmi Israel soal gencatan senjata
Sabtu, 27 April 2024 20:06 Wib
PBB: Butuh 14 tahun untuk membersihkan reruntuhan di Gaza
Sabtu, 27 April 2024 20:05 Wib