Polman (ANTARA) - Universitas Al Asyariah Mandar (Unasman) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) bekerja sama dengan Universitas Terbuka (UT) menggagas pengembangan pupuk organik dari biogas kotoran sapi.
Rektor Unasman Chuduriah Sahabuddin, di Mamuju, Minggu mengatakan, Unsulbar melaksanakan program pengembangan pupuk organik dari biogas kotoran sapi dalam rangka mendukung upaya peningkatan produksi pertanian di kabupaten Polman.
Ia mengatakan, pengembangan pupuk organik dari biogas kotoran sapi dikerjasamakan dengan UT dan juga kelompok tani Harapan Mulyo dj Desa Bumiayu Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polman.
Menurut dia, pengembangan pupuk organik dari kotoran sapo dengan memanfaatkan kompor gas milik masyarakat yang berbahan dasar kotoran ternak akan mendukung terpenuhinya kebutuhan puluk petani yang ada di Kabupaten Polman yang merupakan sentra produksi padi Sulbar.
"Program pengabdian masyakarat yang dilakukan Unasman dan UT perlu didukung oleh semua pihak termasuk pemerintah setempat, untuk membangun sektor pertanian di Sulbar yang 70 persen penduduknya adalah petani," katanya.
Ia berharap, pengembangan pupuk organik yang juga melalui pemanfaatan gas rumah tangga dan limbah reaktor biogas ini digunakan sebagai pupuk organik cair dan padat yang bisa meningkatkan kesejahteraan petani.
"Pupuk organik yang dikembangkan tersebut akan baik dimanfaatkan pada berbagai tanaman termasuk tanaman kedelai, sehingga pengembangan pupuk organik ini diharapkan dapat berkesinambungan," katanya.
Ia menyampaikan, kegiatan ini sangat bermanfaat kepada masyarakat dan mesti dikembangkan di masa yang akan datang apalagi potensi pegembangan biogas pupuk organik yang ada di Desa Bumiayu sangat mendukung sehingg desa Bumiayu juga berpotensi dijadikan pilot project menjadi desa mandiri energi khususnya biogas.