Washington (ANTARA) - Tingkat kekerasan senjata di Amerika Serikat melonjak hampir 30 persen selama pandemi COVID-19 tahun lalu, menurut sebuah studi yang diterbitkan oleh jurnal ilmiah Scientific Reports pada Kamis (21/10).
Para peneliti menemukan sekitar 51.000 insiden kekerasan senjata di seluruh AS selama periode 13 bulan, sejak 1 Maret 2020 hingga 31 Maret 2021.
Angka itu naik dari hampir 39.000 insiden pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Para peneliti menyebutkan bahwa tekanan ekonomi dan psikologis akibat pandemi, selain maraknya penjualan senjata api, mungkin jadi penyebab melonjaknya kasus kekerasan senjata.
Mereka mendesak para pejabat untuk mewaspadai tekanan "ekonomi dan sosial yang tak disengaja" yang disebabkan oleh berbagai aturan seperti perintah untuk tetap tinggal di rumah dan menjaga jarak sosial.
Sumber: Xinhua
Berita Terkait
Korea Utara mengirim delegasi ke Iran di tengah dugaan kerja sama senjata
Rabu, 24 April 2024 9:15 Wib
Puluhan anggota Kongres AS mendesak Presiden Biden setop kirim senjata ke Israel
Sabtu, 6 April 2024 18:05 Wib
Kelompok Hamas sambut baik resolusi gencatan senjata di Jalur Gaza selama Ramadhan
Selasa, 26 Maret 2024 11:44 Wib
Polisi sita senjata api hingga granat dari rumah praktik perdukunan
Senin, 4 Maret 2024 17:33 Wib
Polisi amankan tujuh terduga provokator saat rekapituasi suara di KPU Sinjai
Sabtu, 2 Maret 2024 16:44 Wib
Mesir serukan gencatan senjata di Gaza dan batas waktu bagi negara Palestina
Senin, 5 Februari 2024 8:08 Wib
Polisi pastikan KKB Numbuk Telenggen merampas senjata api KP3 Ilaga
Sabtu, 3 Februari 2024 17:06 Wib
AS dan Israel sepakati perjanjian pasokan senjata besar-besaran
Jumat, 26 Januari 2024 15:31 Wib