Makassar (ANTARA) - Tim Unit Reserse dan Kriminal Polsek Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, terus melakukan pengejaran terhadap salah seorang oknum dosen wanita berinisial Y atas kasus dugaan penipuan dengan modus menjanjikan ijazah sarjana tanpa harus kuliah kepada sejumlah korbannya.
"Tim terus melakukan pengembangan dan mencari pelaku utama terkait kasus penipuan dengan menjanjikan ijazah. Salah satu terduga pelaku lain juga wanita berinisal TF sudah diamankan," kata Kepala Unit (Panit) 2 Reskrim Polsek Rappocini Ipda Ahmad S Hajar di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.
Ia mengungkapkan pelaku utama Y adalah seorang dosen di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Makassar,. Kampusnya beralamat di Jalan Veteran Selatan.
Modus operandi dijalankan pelaku dengan menjanjikan calon korban ijazah dari kampus tersebut tanpa harus kuliah, asalkan syaratnya membayar.
Tugas diberikan kepada TF (35), ungkap Ahmad, mencari korban dengan iming-iming bisa mendapat ijazah secara instan tanpa harus sekolah. Setiap calon korbannya membayar antara Rp8 juta sampai Rp10 jutaan.
"Tugas itu dilakukan TF atas suruhan oknum dosen Y ini, statusnya sekarang DPO. Ia juga dijanjikan upah Rp200 ribuan per orang bila berhasil merekrut dalam bentuk pulsa maupun paket data internet," ungkap Ahmad.
Kasus ini terbongkar saat sejumlah korban melaporkan dugaan penipuan itu ke polisi, karena sudah membayar tapi tidak kunjung mendoakan ijazah sesuai perjanjian.
"Kasus penipuannya sudah berlangsung setahun. Ada dua korban yang melapor karena tidak menerima ijazah S1 yang dijanjikan pelaku. Korbannya ada sembilan orang, semua tamatan SMA, tidak pernah kuliah," bebernya.
Dari laporan para korban, tim menangkap TF di tempat kosnya jalan Rappocini Raya pada Rabu (17/11) sekitar pukul 20.00 WITA. Barang bukti yang disita kartu ATM diduga berisi uang tampungan dari para korbannya.
TF diketahui mantan mahasiwa dari kampus oknum dosen itu mengajar, kini telah ditetapkan sebagai tersangka.
Dari keterangan pelaku, ia pernah mendatangi Y rumahnya, namun keterangan tetangga, yang bersangkutan telah lama meninggalkan rumahnya.
Bahkan, nomor teleponnya sulit dihubungi. Sehingga para korbannya merasa ditipu lalu melaporkannya. Para korban juga telah menyetorkan uang ke TF di rumah kosnya. Setelah menerima uang tersebut, TF pernah menyerahkan uang kepada Y di salah satu SMA swasta tempatnya mengajar.
"Dalam waktu dekat, kita segera lakukan penangkapan. Insya Allah, tidak lama lagi karena tim sudah mengidentifikasi keberadaan bersangkutan," paparnya menegaskan.
Saat ini, tersangka TF tengah menjalani pemeriksaan di Polsek Rappocini dengan dijerat pasal 378 KHUPidana tentang penipuan dan dia ancaman hukuman pidana empat tahun penjara.