Sulsel kini mengekspor langsung komoditi perikanan ke Singapura
Maros (ANTARA) - Provinsi Sulawesi Selatan kini secara resmi telah memiliki akses untuk mengekspor langsung berbagai komoditi perikanan melalui pesawat udara (direct flight) dengan tujuan Singapura.
Ekspor langsung ini dihadiri oleh Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman bersama pelaku usaha perikanan serta instansi terkait pada wilayah Sulawesi Selatan yang dilaksanakan di Bandar Udara Lama Hasanuddin, Maros, Rabu.
Tujuan "Direct Flight" ekspor komoditi perikanan ke Singapura ini yakni untuk meningkatkan daya saing ekspor produk perikanan dari Sulawesi Selatan ke negara tujuan dan mendukung kebijakan pemerintah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di sektor kelautan dan perikanan.
"Sulsel ini paling strategis untuk direct produk ekspor keluar dan kita siap mendukung ini dengan upaya meningkatkan penghasilan para nelayan di daerah lewat bantuan alat tangkap ikan salah satunya, guna semakin banyak produk perikanan yang bisa kita ekspor," ungkap Andi Sulaeman.
Menurutnya, dengan kehadiran direct flight untuk produk ekspor perikanan, Sulsel akan memacu daerah serta meningkatkan komitmennya dalam menjaga pasokan komoditas produk nelayan terhadap ekspor.
Tidak tanggung-tanggung, Andi Sudirman bahkan menjanjikan bantuan keuangan bagi daerah dengan kontribusi terbesar terhadap ekspor Sulsel.
"Sebagai awal, kita memastikan informasi direct flight dua kali sepekan ke Singapura bisa sampai ke para eksportir untuk menggenjot persiapan komoditas bisa diekspor," ujarnya.
Hadir pada acara ini Direktur Utama PT. Angkasa Pura Logisuk Danny P Thaharsyah, Ketua DPRD Sulsel Ady Ansar, Bupati Maros Chaidir Syam, Kepala Pusat Pengendalian Mutu BKIPM Widodo Sumiyantao, Kepala Kanwil Bea dan Cukai Sulbagsel Nugroho Wahyu Widodo.
Selain itu hadir pula Kepala Dinas Perdagangan Propinsi Sulawesi Selatan Andi Fakhsirle Radjamilo, Kepala Balai Besar KIPM Makassar Siti Chadidjah, Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Makassar Lutfie Natsir dan Ketua Gabungan Pengusaha Ek5portir Indonesia (GPEI) Sulawesi Selatan Arief Pabetungi.
Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi dengan produksi perikanan yang sangat besar. Selain itu Sulawesi Selatan juga dinilai dapat menjadi hub ekspor komoditi perikanan di Wilayah Timur Indonesia.
Data ekspor komoditi perikanan tahun 2021 periode 1 Januari 29 November 2021 menunjukkan volume ekspor komoditi perikanan non hidup dari Sulawesi Selatan melalui Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar sebesar 2.838 ton dengan nilai Rp221,2 miliar.
Negara tujuan ekspor komoditi perikanan melalui Bandar Udara Sultan Hasanuddin tersebut didominasi ke Singapula yang mengambil porsi sebanyak 66,2 perse.
Berbagai jenis komoditi perikanan yang diekspor berupa ikan tenggiri, kerapu, kakap segar. Angka-angka ini menunjukkan betapa potensi elspor komoditi perikanan dari Sulawesi Selatan yang sangat besar untuk destinasi Singapura.
Kepala Balai Besar KIPM (karantina ikan dan pengendalian mutu) Makassar Sitti Chadidjah mengatakan pihaknya berupaya memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada pelaku usaha di Sulawesi Selatan demi peningkatan perekonomian melalui peningkatan ekspor komoditi perikanan lewat program penjaminan kesehatan ikan serta mutu dan keamanan.
"Dengan sertifikasi ekspor komoditi perikanan oleh Balai Besar KIPM Makassar, akan meningkatkan kepercayaan pasar global akan mutu produk perikanan dari Sulawesi Seiatan," ujarnya.
Ekspor langsung ini dihadiri oleh Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman bersama pelaku usaha perikanan serta instansi terkait pada wilayah Sulawesi Selatan yang dilaksanakan di Bandar Udara Lama Hasanuddin, Maros, Rabu.
Tujuan "Direct Flight" ekspor komoditi perikanan ke Singapura ini yakni untuk meningkatkan daya saing ekspor produk perikanan dari Sulawesi Selatan ke negara tujuan dan mendukung kebijakan pemerintah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di sektor kelautan dan perikanan.
"Sulsel ini paling strategis untuk direct produk ekspor keluar dan kita siap mendukung ini dengan upaya meningkatkan penghasilan para nelayan di daerah lewat bantuan alat tangkap ikan salah satunya, guna semakin banyak produk perikanan yang bisa kita ekspor," ungkap Andi Sulaeman.
Menurutnya, dengan kehadiran direct flight untuk produk ekspor perikanan, Sulsel akan memacu daerah serta meningkatkan komitmennya dalam menjaga pasokan komoditas produk nelayan terhadap ekspor.
Tidak tanggung-tanggung, Andi Sudirman bahkan menjanjikan bantuan keuangan bagi daerah dengan kontribusi terbesar terhadap ekspor Sulsel.
"Sebagai awal, kita memastikan informasi direct flight dua kali sepekan ke Singapura bisa sampai ke para eksportir untuk menggenjot persiapan komoditas bisa diekspor," ujarnya.
Hadir pada acara ini Direktur Utama PT. Angkasa Pura Logisuk Danny P Thaharsyah, Ketua DPRD Sulsel Ady Ansar, Bupati Maros Chaidir Syam, Kepala Pusat Pengendalian Mutu BKIPM Widodo Sumiyantao, Kepala Kanwil Bea dan Cukai Sulbagsel Nugroho Wahyu Widodo.
Selain itu hadir pula Kepala Dinas Perdagangan Propinsi Sulawesi Selatan Andi Fakhsirle Radjamilo, Kepala Balai Besar KIPM Makassar Siti Chadidjah, Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Makassar Lutfie Natsir dan Ketua Gabungan Pengusaha Ek5portir Indonesia (GPEI) Sulawesi Selatan Arief Pabetungi.
Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi dengan produksi perikanan yang sangat besar. Selain itu Sulawesi Selatan juga dinilai dapat menjadi hub ekspor komoditi perikanan di Wilayah Timur Indonesia.
Data ekspor komoditi perikanan tahun 2021 periode 1 Januari 29 November 2021 menunjukkan volume ekspor komoditi perikanan non hidup dari Sulawesi Selatan melalui Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar sebesar 2.838 ton dengan nilai Rp221,2 miliar.
Negara tujuan ekspor komoditi perikanan melalui Bandar Udara Sultan Hasanuddin tersebut didominasi ke Singapula yang mengambil porsi sebanyak 66,2 perse.
Berbagai jenis komoditi perikanan yang diekspor berupa ikan tenggiri, kerapu, kakap segar. Angka-angka ini menunjukkan betapa potensi elspor komoditi perikanan dari Sulawesi Selatan yang sangat besar untuk destinasi Singapura.
Kepala Balai Besar KIPM (karantina ikan dan pengendalian mutu) Makassar Sitti Chadidjah mengatakan pihaknya berupaya memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada pelaku usaha di Sulawesi Selatan demi peningkatan perekonomian melalui peningkatan ekspor komoditi perikanan lewat program penjaminan kesehatan ikan serta mutu dan keamanan.
"Dengan sertifikasi ekspor komoditi perikanan oleh Balai Besar KIPM Makassar, akan meningkatkan kepercayaan pasar global akan mutu produk perikanan dari Sulawesi Seiatan," ujarnya.