Plt Gubernur Sulsel perintahkan operasi pasar untuk komoditi strategis
Makassar (ANTARA) - Pelaksana tugas Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman memerintahkan untuk melakukan Operasi Pasar (OP) untuk sejumlah komoditi strategis seperti cabai, telur dan minyak goreng yang harganya melonjak.
"Mungkin ini karena suplai yang berkurang karena peralihan musim dan ada juga yang banjir, karena itu kami instruksikan untuk OP beberapa hari ke depan," kata Sudirman di sela sidak harga sembako di Pasar Pabaeng-Baeng, Makassar, Jumat.
Dia mengatakan, untuk membantu menormalkan kembali komoditi strategis cabai yang harganya sudah mencapai Rp85 ribu per kilogram, telur Rp55 per rak dan minyak goreng kemasan Rp40 ribu per 2 liter, maka semua wilayah yang harganya cukup tinggi segera dilakukan OP.
Mengenai kemungkinan ada permainan harga dari pihak tertentu, Plt gubernur Sulsel, menjamin itu tidak ada, karena tingginya harga itu masih sebatas keterbatasan pasokan dari sentra produksi cabai.
"Jadi itu hukum "suplay" dan "demand" saja," katanya.
Baca juga: Plt Gubernur Sulsel minta daerah kompak menggelar operasi pasar
Baca juga: Pemkot Makassar siapkan operasi pasar jelang Natal dan Tahun Baru
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) VI Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Makassar, Hilman Pujana pada kesempatan yang sama mengatakan, pihaknya sudah menelusuri jalur distribusi dari hulu hingga ke hilir ke tangan konsumen.
Menurut dia, kenaikan harga cabai dan telur yang naik itu semata-mata karena produksi yang menurun pada musim peralihan.
Hal itu dibenarkan Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sujana yang turut melakukan pengawasan lapangan, agar tidak ada pihak penimbun.
"Kami memang dari awal sudah memetakan agar jajaran kami mengawal dan bersama pemerintah daerah melaksanakan OP pada saat lonjakan harga," katanya.
Sidak tersebut dilakukan Plt gubernur Sullsel bersama pihak Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Makassar, Disperindag Sulsel dan Makassar, Bulog Sulsel, Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sujana dan Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Witnu Urip dan pejabat terkait lainnya.
"Mungkin ini karena suplai yang berkurang karena peralihan musim dan ada juga yang banjir, karena itu kami instruksikan untuk OP beberapa hari ke depan," kata Sudirman di sela sidak harga sembako di Pasar Pabaeng-Baeng, Makassar, Jumat.
Dia mengatakan, untuk membantu menormalkan kembali komoditi strategis cabai yang harganya sudah mencapai Rp85 ribu per kilogram, telur Rp55 per rak dan minyak goreng kemasan Rp40 ribu per 2 liter, maka semua wilayah yang harganya cukup tinggi segera dilakukan OP.
Mengenai kemungkinan ada permainan harga dari pihak tertentu, Plt gubernur Sulsel, menjamin itu tidak ada, karena tingginya harga itu masih sebatas keterbatasan pasokan dari sentra produksi cabai.
"Jadi itu hukum "suplay" dan "demand" saja," katanya.
Baca juga: Plt Gubernur Sulsel minta daerah kompak menggelar operasi pasar
Baca juga: Pemkot Makassar siapkan operasi pasar jelang Natal dan Tahun Baru
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) VI Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Makassar, Hilman Pujana pada kesempatan yang sama mengatakan, pihaknya sudah menelusuri jalur distribusi dari hulu hingga ke hilir ke tangan konsumen.
Menurut dia, kenaikan harga cabai dan telur yang naik itu semata-mata karena produksi yang menurun pada musim peralihan.
Hal itu dibenarkan Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sujana yang turut melakukan pengawasan lapangan, agar tidak ada pihak penimbun.
"Kami memang dari awal sudah memetakan agar jajaran kami mengawal dan bersama pemerintah daerah melaksanakan OP pada saat lonjakan harga," katanya.
Sidak tersebut dilakukan Plt gubernur Sullsel bersama pihak Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Makassar, Disperindag Sulsel dan Makassar, Bulog Sulsel, Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sujana dan Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Witnu Urip dan pejabat terkait lainnya.