Presiden Jokowi ingatkan pemerintah daerah jaga iklim investasi kondusif
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo mengingatkan pemerintah daerah untuk senantiasa menjaga iklim investasi tetap kondusif agar nilai tambah industri pengolahan bahan mentah muncul.
Hal itu disampaikan Presiden dalam sambutannya pada acara peresmian Pabrik Smelter Nikel PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), di Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin.
"Saya perlu mengingatkan juga kepada pemerintah daerah, pak gubernur, pak bupati, agar menjaga iklim investasi agar kondusif, sehingga betul-betul nilai tambah itu muncul," ujar Presiden dalam sambutannya yang disaksikan secara virtual di Jakarta, Senin.
Presiden menekankan dari industri pengolahan bahan mentah, negara akan mendapatkan pajak, terbukanya lapangan pekerjaan, serta akan mendapatkan devisa yang tidak sedikit.
Baca juga: Presiden Jokowi lakukan kunjungan kerja ke Bali dan Sulawesi Tenggara
Baca juga: Dewan Energi Nasional dorong pembangunan smelter nikel di Indonesia
"Yang biasanya tenaga kerja, yang dapat adalah negara yang yang kita kirim bahan mentah, sekarang tenaga kerja muncul di sini. Saya tadi tanya ke pak dirut ada berapa tenaga kerja yang direkrut disini maupun di Morowali, 27.000 (tenaga kerja). Sebuah jumlah yang tidak sedikit," kata Presiden.
Presiden menegaskan rekrutmen seperti itu yang diinginkan, sehingga semua rakyat tidak hanya melihat bahan mentah diekspor ke negara lain, melainkan dapat bekerja di industri pengolahannya di Tanah Air.
Baca juga: Kepala BKPM pastikan penggunaan tenaga asing dalam proyek nikel Weda Bay sesuai aturan
Presiden juga berpesan kepada gubernur dan bupati agar selalu memberikan investor rasa aman dalam menjalankan aktivitas usahanya, sehingga bisa meningkatkan nilai investasi di masa-masa yang akan datang.
"Dan kita harapkan rakyat yang ada di sekitar industri merasakan manfaat baik yang berkaitan dengan lapangan kerja maupun peluang-peluang usaha baru bagi usaha kecil, menengah dan lain-lainnya, sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi di provinsi maupun kabupaten di mana industri ini berada," ujar Presiden.
Hal itu disampaikan Presiden dalam sambutannya pada acara peresmian Pabrik Smelter Nikel PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), di Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin.
"Saya perlu mengingatkan juga kepada pemerintah daerah, pak gubernur, pak bupati, agar menjaga iklim investasi agar kondusif, sehingga betul-betul nilai tambah itu muncul," ujar Presiden dalam sambutannya yang disaksikan secara virtual di Jakarta, Senin.
Presiden menekankan dari industri pengolahan bahan mentah, negara akan mendapatkan pajak, terbukanya lapangan pekerjaan, serta akan mendapatkan devisa yang tidak sedikit.
Baca juga: Presiden Jokowi lakukan kunjungan kerja ke Bali dan Sulawesi Tenggara
Baca juga: Dewan Energi Nasional dorong pembangunan smelter nikel di Indonesia
"Yang biasanya tenaga kerja, yang dapat adalah negara yang yang kita kirim bahan mentah, sekarang tenaga kerja muncul di sini. Saya tadi tanya ke pak dirut ada berapa tenaga kerja yang direkrut disini maupun di Morowali, 27.000 (tenaga kerja). Sebuah jumlah yang tidak sedikit," kata Presiden.
Presiden menegaskan rekrutmen seperti itu yang diinginkan, sehingga semua rakyat tidak hanya melihat bahan mentah diekspor ke negara lain, melainkan dapat bekerja di industri pengolahannya di Tanah Air.
Baca juga: Kepala BKPM pastikan penggunaan tenaga asing dalam proyek nikel Weda Bay sesuai aturan
Presiden juga berpesan kepada gubernur dan bupati agar selalu memberikan investor rasa aman dalam menjalankan aktivitas usahanya, sehingga bisa meningkatkan nilai investasi di masa-masa yang akan datang.
"Dan kita harapkan rakyat yang ada di sekitar industri merasakan manfaat baik yang berkaitan dengan lapangan kerja maupun peluang-peluang usaha baru bagi usaha kecil, menengah dan lain-lainnya, sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi di provinsi maupun kabupaten di mana industri ini berada," ujar Presiden.