Ambon (ANTARA News) - Kondisi Kota Ambon yang terlihat tegang sehubungan aksi unjuk rasa menyikapi tewasnya sopir angkot trayek Kudamati, Rivaldo Petta di kawasan perempatan Jalan Toko buku Simpang, Kota Ambon, mengakibatkan para PNS memilih pulang.
Dari Maluku, Kamis, dilaporkan PNS yang jumlahnya juga tidak banyak masuk kantor, baik di jajaran Pemprov Maluku maupun Pemkot Ambon setelah aksi demonstran di DPRD kota Ambon maupun Polda Maluku memutuskan untuk pulang.
PNS yang pulangnya juga resah karena kesulitan transportasi, terutama angkot dan ojek sepeda motor karena trayek tertentu belum bisa dilalui karena massa demonstran, terutama di kawasan Trikora memadati kawasan tersebut.
Begitu pun PNS yang dari arah luar kota terpaksa berhenti sementara di kawasan Lampu Lima, Tantui karena khawatir keselamatan melalui Jalan Jenderal Sudirman.
Aksi demonstran juga mempengaruhi aktivitas pendidikan karena orang tua keberatan merelakan anaknya ke sekolah.
Dampak dari aksi demonstrasi juga mengakibatkan sejumlah angkot dirusakkan di Jalan Rijali maupun Jalan Jenderal Sudirman.
Sejauh ini belum ada pernyataan resmi, baik dari Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu maupun Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy.
Masyarakat mengharapkan aparat keamanan bertindak tegas terukur terhadap siapa pun yang memprovokasi masyarakat sehingga ketegangan berlanjut.
"Jangan tebang pilih atau pilih kasih. Jadi tangkap dan proses hukum siapa pun yang memprovokasi masyarakat untuk bertikai agar stabilitas keamanan bisa terkendali kembali," ujar Lukman mengaku warga Desa Batumerah, Kecamatan Sirimau.
Sebelumnya Kapolres pulau Ambon dan pulau - pulau Lease, AKBP Soeharwiyono menjamin untuk mengerahkan personelnya untuk mencari dan menangkap OTK yang melakukan penusukan sehingga menewaskan Rivaldo Petta.
"Saya berjanji untuk mengerahkan personil guna mencari dan menangkap OTK yang membuat kota Ambon kembali tegang," katanya.
Bahkan, Kapolres mempertaruhkan jabatannya untuk menjaga stabilitas keamanan di ibu kota provinsi Maluku ini.
"Saya pertaruhkan jabatan Kapolres demi stabilitas keamanan di Ambon, tandasnya.
Kabid Humas Polda Maluku, AKBP Johanis Huwae membenarkan Rivaldo Petta tewas karena ditikam OTK di bagian leher saat mobilnya melewati perempatan Jalan Toko Buku Simpang.
Dalam kondisi luka parah korban masih berusaha melarikan mobilnya, tetapi karena tidak bisa dikendalikan akhir mobil yang dibawanya menabrak trotoar di depan rumah makan Padang yang jaraknya hanya sekitar 10 meter dari lokasi kejadian.
Korban kemudian dilarikan warga ke RSUD dr Haulussy, Kudamati untuk mendapatkan pertolongan, tetapi karena luka yang diderita tergolong parah, akhirnya korban meninggal dunia.
Kabag Humas RSUD dr M Haulussy Ambon, dr Ita Sabrina yang dikonfirmasi secara terpisah membenarkan korban meninggal karena luka tusukan di bagian leher tergolong parah.
"Tim dokter sempat memberikan pertolongan kepada korban, tetapi akhirnya meninggal karena kekurangan darah dan kondisi lukanya sangat parah," katanya. (T.L005/Y008)
Berita Terkait
OPM menyerang Polsek Homeyo akibatkan seorang warga sipil tewas
Selasa, 30 April 2024 15:48 Wib
Sesama kelompok WNI berkelahi di Korea Selatan, satu orang tewas
Selasa, 30 April 2024 15:45 Wib
Korban tewas banjir di Kenya bertambah jadi 76 orang
Minggu, 28 April 2024 10:21 Wib
Polisi: Tujuh orang tewas akibat kebakaran ruko Mampang ditemukan dalam satu ruangan
Jumat, 19 April 2024 7:53 Wib
Kapolres Yahukimo: Bripda OB ditemukan tewas akibat dianiaya OTK
Selasa, 16 April 2024 13:35 Wib
Polisi tangkap seorang pria terkait kasus wanita tewas tertembak di Kalbar
Selasa, 16 April 2024 6:34 Wib
17 orang tewas akibat truk terjun ke jurang di Pakistan
Jumat, 12 April 2024 10:17 Wib
Kondektur Rosalia Indah termasuk korban tewas dalam kecelakaan
Kamis, 11 April 2024 17:54 Wib