Makassar (ANTARA) - Ekonomi Sulawesi Selatan tumbuh positif 4,65 persen sepanjang 2021 setelah tahun sebelumnya mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) minus 0,71 persen akibat pandemi COVID-19.
Kepala BPS Sulsel Suntono di Makassar, Senin, mengatakan, ekonomi Sulawesi Selatan selama tahun 2021 dibanding tahun 2020 mengalami pertumbuhan sebesar 4,65 persen (c-to-c). Pertumbuhan terjadi hampir pada seluruh lapangan usaha.
"Hampir seluruh lapangan usaha bertumbuh, kecuali lapangan usaha pertambangan dan penggalian mengalami kontraksi," ujarnya.
Dia menjelaskan, lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah pengadaan listrik dan gas sebesar 10,87 persen. Diikuti jasa kesehatan dan jaminan sosial sebesar 7,77 persen.
Pada jasa lainnya sebesar 7,56 persen; perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor bertumbuh sebesar 6,50 persen.
Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen ekspor barang dan jasa sebesar 16,57 persen; disusul komponen PMTB sebesar 5,06 persen; diikuti komponen PK-P sebesar 3,80 persen; serta komponen PKRT sebesar 2,56 persen.
Baca juga: BPS : Perekonomian Sulsel triwulan III 2021 tumbuh 3,71 persen
Sementara itu komponen PK-LNPRT mengalami kontraksi sebesar -0,21 persen. Komponen impor barang dan jasa yang menjadi pengurang dalam perekonomian Sulawesi Selatan tumbuh positif sebesar 5,21 persen.
Pada triwulan IV-2021 jika membandingkan dengan triwulan III-2021, mengalami kontraksi sebesar -0,70 persen (q-to-q).
Pertumbuhan terjadi pada semua komponen dengan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen impor barang dan jasa sebesar 148,58 persen; diikuti oleh komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) sebesar 34,25 persen.
Komponen ekspor barang dan jasa sebesar 14,47 persen; komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 13,23 persen; komponen pengeluaran konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) sebesar 1,99 persen; serta pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT) sebesar 1,73 persen.
Untuk ekonomi Sulawesi Selatan pada triwulan IV-2021 terhadap triwulan IV-2020 (y-on-y) tumbuh sebesar 7,89 persen. Pertumbuhan terjadi pada hampir semua komponen pengeluaran, kecuali komponen Pengeluaran LNPRT.
Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen ekspor barang dan jasa sebesar 31,73 persen; diikuti oleh komponen PMTB sebesar 10,25 persen.
Selanjutnya, komponen PK-RT mengalami pertumbuhan sebesar 4,04 persen; diikuti oleh komponen PK-P sebesar 0,05 persen. Komponen PK-LNPRT mengalami kontraksi sebesar minus 0,05 persen.
Komponen impor barang dan jasa yang menjadi pengurang dalam perekonomian Sulawesi Selatan mengalami pertumbuhan sebesar 11,21 persen.
Berita Terkait
Kapolda dan Pj Gubernur Sulsel gerak cepat tangani bencana di Sulsel
Sabtu, 4 Mei 2024 1:40 Wib
Bawaslu buka lowongan 195 Panwascam Pilkada di Sulsel
Jumat, 3 Mei 2024 22:22 Wib
BPBD: Dampak longsor di Enrekang akses transportasi 3 kabupaten terputus
Jumat, 3 Mei 2024 22:14 Wib
Pemkot Bogor dan Pj Sekda Sulsel bahas hibah lahan asrama mahasiswa
Jumat, 3 Mei 2024 22:14 Wib
KPU Makassar tetapkan perolehan kursi hasil Pemilu Legislatif 2024
Jumat, 3 Mei 2024 22:07 Wib
Sekda Sulsel pastikan pemenuhan pangan dan air bersih korban banjir
Jumat, 3 Mei 2024 21:57 Wib
BPBD : Seorang warga meninggal akibat terdampak banjir di Sidrap
Jumat, 3 Mei 2024 19:20 Wib
Basarnas Makassar menurunkan puluhan personel tangani bencana di Sulsel
Jumat, 3 Mei 2024 19:19 Wib