Majene, Sulbar (ANTARA News) - Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, akan dirangkaikan ritual "Sayyang Pattukduk Tutamma" dengan menggelar arak-arakan ratusan ekor kuda hias di sepanjang jalan.
Kepala Bidang Kebudayaan dan Situs Purbakala Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Majene, Andi Beda di Majene, Rabu, mengatakan, ritual tersebut merupakan kebiasaan warga Majene dalam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Ritual ini telah berlangsung sejak abad ke-16 secara turun temurun saat pertama kali agama Islam masuk di daerah itu yang terpusat di Lingkungan Salabose Kelurahan Pangaliali Kecamatan Banggae, tepat berada di puncak gunung Majene," jelasnya.
Perayaan ini tidak hanya sekedar menjadi ritual tahunan, namun dianggap sebagai pesta rakyat terbesar di Majene sebab melibatkan seluruh warga yang menganut agama Islam sekaligus menyaksikan arak-arakan ratusan kuda hias dan penunggang yang telah dirias dengan berbagai pernak-pernik.
Beda mengungkapkan, dengan adanya ritual ini diharap mempu menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara untuk menyaksikan keunikan, kekhasan, serta nilai yang terkandung dalam ritual tersebut.
"Perayaan serta beberapa ritual yang dilaksanakan tidak hanya menjadi kebanggaan warga Majene khususnya bagi umat Islam, namun kami berharap momentum ini akan memberikan manfaat besar, khususnya pada pengembangan kepariwisataan," terangnya.
Setelah ritual Sayyang Pattukduk Tutamma ini deselenggarakan melalui arak-arakan di tengah kota Majene, selanjutnya warga akan berbondong-bondong mendatangi makam Syekh Abdul Mannang yang merupakan tokoh pembawa ajaran Islam di Majene.
Melalui Syekh Abdul Mannang jugalah ritual tersebut mulai dilakukan oleh warga Majene sejak abad ke-16 dan hingga saat ini warga tetap menjadikan ritual tersebut sebagai kegiatan tahunan.
"Untuk itu, kami dari Pemkab Majene akan menjadikan ritual ini sebagai kalender tahunan Pemkab dan akan ada perayaan yang dilakukan setiap tahun sebab selama ini terkadang perayaannya tidak berlangsung meriah sebab tidak terlalu terpublikasi," tutur Bada.
Dia menginginkan, selan menjaga nilai kebudayaan masyarakat Majene, pemerintah juga akan mendorong ritual ini sebagai nilai yang memiliki daya tarik besar, seperti perayaan maupun ritual kebudayaan yang digelar pada beberapa tempat di Indonesia. (T.KR-AAT/S016)
Berita Terkait
Pemkab dan BAZNAS Kepulauan Selayar peringati Isra Mikraj
Jumat, 9 Februari 2024 1:04 Wib
'Maudu Lompoa' di Cikoang Takalar tumbuhkan jiwa sosial dan solidaritas
Minggu, 15 Oktober 2023 18:05 Wib
Pengamat: Maulid di Cikoang sarana perekat komunikasi budaya Islam
Minggu, 15 Oktober 2023 17:00 Wib
Bupati Pangkep ajak masyarakat jaga kamtibmas jelang Pemilu 2024
Sabtu, 14 Oktober 2023 12:02 Wib
Maulid dan teladan Nabi Muhammad SAW
Kamis, 28 September 2023 16:53 Wib
Kemenag: Nabi Muhammad SAW merupakan figur teladan utama dalam hidup
Kamis, 28 September 2023 12:29 Wib
Presiden Jokowi: Kehidupan Nabi Muhammad SAW suri teladan bagi umat
Kamis, 28 September 2023 12:28 Wib
Pernak-pernik peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Rabu, 27 September 2023 15:30 Wib