Jakarta (ANTARA) - Anggota DPR Muchamad Nabil Haroen atau Gus Nabil mengapresiasi kebijakan Pemerintah mencabut kebijakan pemberlakuan tes polymerase chain reaction (PCR) dan tes usap antigen COVID-19 untuk pelaku perjalanan dalam negeri.
"Saya mengapresiasi langkah ini karena membantu meringankan beban warga serta menggairahkan industri transportasi dan pariwisata," kata Gus Nabil dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Meskipun Pemerintah tidak lagi memberlakukan kebijakan tes PCR dan antigen tersebut, dia mengingatkan seluruh masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Dia juga meminta Pemerintah mengkaji terkait proses transisi dari status pandemi menjadi endemi COVID-19 di Indonesia.
Pemerintah harus mendorong proses transisi dari pandemi menuju endemi selesai dan tuntas, sehingga kebijakan pelonggaran terkait protokol kesehatan dapat diberlakukan setelahnya, katanya.
"Jangan sampai kelonggaran yang ada justru memicu efek negatif baru. Jadi, perlu monitor secara detail dan terus menerus untuk memastikan bahwa pelonggaran ini aman," tegasnya.
Dia mengatakan beberapa negara lain sudah menerapkan transisi dan mencabut ketentuan protokol kesehatan.
Namun, lanjutnya, di Indonesia perlu ada pertimbangan khusus seperti memaksimalkan penerima vaksin booster serta tetap menjaga protokol kesehatan untuk pelaku perjalanan.
Pemerintah menghapus kebijakan pemberlakuan tes PCR dan antigen COVID-19 sebagai syarat bagi para pelaku perjalanan domestik.
Keputusan itu diambil dalam Rapat Terbatas Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin Presiden Joko Widodo, Senin (7/3).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ketentuan baru bagi penumpang jalur darat, laut, dan udara tersebut berlaku untuk pelaku perjalanan yang telah menerima dua dosis vaksin COVID-19.
"Pelaku perjalanan domestik dengan transportasi darat, laut, maupun udara, yang sudah melakukan vaksinasi dosis dua, sudah tidak perlu menunjukkan bukti antigen maupun PCR negatif," ujar Luhut di Jakarta, Senin.
Berita Terkait
11 korban meninggal kecelakaan bus pariwisata dibawa ke rumah duka
Minggu, 12 Mei 2024 11:19 Wib
BMKG : Hujan ringan berpotensi guyur sebagian besar wilayah Indonesia
Minggu, 12 Mei 2024 7:39 Wib
Dinkes Subang : 11 korban meninggal dalam kecelakaan bus pariwisata
Sabtu, 11 Mei 2024 23:51 Wib
Kemenhub: Kecelakaan bus pariwisata di Subang diduga akibat rem blong
Sabtu, 11 Mei 2024 23:50 Wib
RSUD Subang terima sembilan korban meninggal akibat kecelakaan bus pariwisata
Sabtu, 11 Mei 2024 23:48 Wib
Polisi: Empat korban meninggal dalam kecelakaan bus di Subang
Sabtu, 11 Mei 2024 23:45 Wib
Jalan Trans Sulawesi lumpuh akibat luapan banjir di Konawe Utara
Sabtu, 11 Mei 2024 17:45 Wib
Letusan Gunung Ibu menciptakan badai petir vulkanik pada Sabtu dini hari
Sabtu, 11 Mei 2024 11:54 Wib