Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengapresiasi program 10 juta produk bersertifikat halal yang diinisiasi oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) pada 2022 dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi nasional.
"Saya mengapresiasi program 10 juta produk bersertifikat halal yang diinisiasi BPJPH pada Tahun 2022. Akselerasi sertifikasi halal untuk 10 juta produk halal ini merupakan terobosan penting dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional," kata dia melalui siaran pers di Jakarta, Minggu.
Ia berharap, sertifikasi halal yang dilakukan secara masif menjadi pemantik geliat UMK untuk kembali bangkit setelah lebih dua tahun terdampak pandemi COVID-19.
Kepada jajarannya di BPJPH, ia mengingatkan bahwa target 10 juta produk bersertifikat halal tantangan yang besar karena angka 10 juta suatu loncatan yang jauh jika dibandingkan dengan angka capaian sertifikasi halal yang ada selama ini.
"Target 10 juta produk halal ini bukanlah target yang mudah diraih. Untuk mencapai target ini, dibutuhkan kerja-kerja yang luar biasa dan kolaboratif. Kita harus melakukan akselerasi transformasi layanan jaminan produk halal dan menjalin sinergi dengan banyak pihak," kata Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Ia mengajak semua pihak untuk memfasilitasi pembiayaan sertifikasi halal bagi para pelaku UMKM.
"Saya mengundang dan mengajak kementerian dan lembaga negara serta dinas, pemda, perbankan dan instansi swasta untuk bersama-sama memberikan fasilitasi pembiayaan sertifikasi halal untuk para pelaku UMK di Indonesia," katanya.
Menag Yaqut Cholil Qoumas merilis program 10 juta produk bersertifikat halal pada 2022 bersamaan dengan pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BPJPH Kemenag Tahun 2022 yang mengusung tema "Akselerasi Transformasi Layanan Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal".
Rilis ini ditandai dengan peluncuran Program Sertifikasi Halal Gratis (Sehati) bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) pada 2022.