Palu (ANTARA News) - Pemprov Sulawesi Tengah belum lama ini menebar sebanyak 15.000 ekor ikan di Danau Lindu, Kabupaten Sigi.
Kepala Desa Langko, Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi, Paulus, Rabu, mengatakan ribuan bibit ikan yang dilepas ke danau itu terdiri atas ikan mujair dan ikan mas.
Pelepasan bibit ikan tersebut dilakukan langsung oleh pejabat dari Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng.
Program itu, kata Paulus bukan pertama kali,tetapi sudah beberapa kali dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng dan juga Kabupaten Sigi.
Menurut dia, program dimaksud sebagai salah satu upaya untuk mengantisipasi agar populasi ikan mujair dan ikan mas tidak sampai berkurang.
Bahkan kemungkinan bisa punah karena setiap hari nelayan menangkap ikan di danau baik untuk konsumsi sendiri maupun dijual.
Bagaimanapun jika terus terjadi penangkapan dan tidak pernah dilepas bibit ikan, suatu saat ikan akan punah.
Selama ini, kata Paulus, ikan-ikan dari Danau Lindu seperti mujair, tawes, gabus, dan mas banyak diperdagangkan ke Kota Palu.
Para pedagang dari Palu datang langsung membeli kepada nelayan di sini. Mereka setiap hari datang membeli hasil tangkapan nelayan lalu kemudian dijual lagi ke Palu dengan harga cukup mahal.
Harga ikan mujair di tingkat nelayan di Lindu Rp2.000,00 per ekor untuk ukuran sedang. Sementara pedagang menjual kepada masyarakat di Palu rata-rata Rp5.000,00 per ekor.
Sebagian masyarakat yang ada di Kecamatan Lindu selain berkebun, juga sebagai nelayan. (T.BK03/B008)
Berita Terkait
Balai Besar TNLL bakal buka kembali objek wisata Danau Tambing
Rabu, 8 Juli 2020 11:32 Wib
BTNLL perlu kenalkan fungsi hutan-taman nasional pada generaimilenial
Senin, 26 Agustus 2019 19:44 Wib
Pengamat burung minati Hutan Taman Nasional Lore Lindu
Senin, 17 Juni 2019 15:28 Wib
TNLL : Mendaki gunung Rorekatimbu masih ditutup
Senin, 30 Mei 2016 14:14 Wib
TNLL tutup sementara kegiatan mendaki Gunung Rorekatinumbu
Senin, 11 Januari 2016 15:22 Wib
LKBN Antara gelar dialog di Danau Tambing
Jumat, 8 Januari 2016 14:36 Wib
Wabup Sigi : Taman Nasional harus diawasi lebih ketat
Selasa, 20 Oktober 2015 15:01 Wib
Wisatawan masih takut kunjungi obyek wisata TNLL
Jumat, 6 Maret 2015 11:49 Wib