"Pengalaman 2010, dengan curah hujan tinggi kita bisa manfaatkan lahan sawah tadah hujan bisa ditanami padi," kata Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sulsel Luthfie Halide di Makassar, Kamis.
Pada 2010, pertambahan areal tanam dari lahan sawah tadah hujan mencapai lebih dari 100 ribu hektare. Jika curah hujan masih terus tinggi, diharapkan lahan tersebut dapat kembali dimanfaatkan.
"April kita masuk musim tanam 2012, kalau curah hujan tinggi berarti banyak lahan yang tidak kita rencanakan bisa kita tanami kembali," katanya yang menambahkan pada Maret 2012, panen raya padi di Kabupaten Barru menghasilkan 9,6 ton.
Pihaknya juga mengaku optimistis, Sulsel dapat tetap mendukung program surplus produksi 10 juta ton beras nasional.
"Yang jelasnya kita tetap targetkan surplus produksi dua juta ton. Diharapkan, dari jumlah tersebut Bulog (Badan Urusan Logistik) minimal bisa serap 526 ribu ton," jelasnya.
Namun, lanjut dia, Bulog terkendala dengan harga pembelian di lapangan yang lebih tinggi dibandingkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
Selain itu, terkait rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), ia juga meyakini ketersediaan beras Sulsel dapat menjaga stabilitas harga. "Bisa, InsyaAllah bisa mempertahankan harga. Kita hitung-hitung dengan kenaikan HPP ini, bisa," katanya.
Produksi padi Sulsel pada 2011, mencapai 4,8 juta ton dengan surplus beras sekitar 2,5 juta. Dari luas areal tanam sekitar 963 ribu hektare yang ditetapkan pada 2012, target produksi padi diharapkan mencapai sebesar 5,2 juta ton. (T.KR-RY/B012)