Jakarta (ANTARA) - Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini meminta Sekretariat Jenderal DPR membatalkan proyek pengadaan gorden untuk rumah jabatan anggota DPR (RJA) di Kalibata dan Ulujami karena bukan hal yang urgen yang memberi pengaruh pada kinerja parlemen.
“Ada tiga alasan F-PKS minta pengadaan gorden dibatalkan, pertama, gorden ini bukan hal yang urgen terkait kinerja dewan, apalagi sebagian besar gorden di RJA kondisinya masih bagus,” kata dia, di Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan kinerja DPR melaksanakan fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. Namun menurut dia, proyek pengadaan gorden yang menjadi urusan Sekretariat Jenderal DPR tetapi isunya yang meluas dan mengganggu konsentrasi tugas utama anggota DPR.
Ia mengatakan alasan kedua, pengadaan gorden mendapat reaksi dan kritik luas dari masyarakat. “Karena itu DPR sebagai wakil rakyat harus mendengar kritik tersebut, harus peka dan sensitif. Tidak perlu berpolemik, dibatalkan saja,” ujarnya.
Alasan ketiga menurut dia, di tengah kondisi masyarakat yang sulit ekonomi akibat pandemi, DPR harus mengutamakan kepentingan rakyat. Karena itu dia menilai lebih urgen anggaran digunakan untuk kepentingan rakyat, untuk membantu masyarakat yang kesulitan ekonomi.
Ia menekankan bahwa pengadaan gorden bukan terkait besar atau kecil anggaran, namun terkait kepekaan dan sensitivitas DPR di masa krisis saat ini.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPR, Indra Iskandar, menjelaskan kronologi pengadaan gorden, vitrase dan blind untuk Rumah Jabatan Anggota (RJA) DPR di Kalibata dan Ulujami, yang tendernya dimulai pada 8 Maret 2022.
“Tender pekerjaan gorden dan blind DPR Tahun Anggaran 2022 dimulai pada tanggal 8 Maret 2022 dengan nilai HPS (Harga Perkiraan Sendiri) Rp45.767.446.332.84 (Rp45,7 miliar),” kata dia, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (9/5).
Ia menjelaskan 49 perusahaan yang mendaftar untuk mengikuti tender tersebut dan pada tahapan penjelasan pekerjaan yang dilaksanakan tanggal 14 Maret 2022 terdapat 16 pertanyaan yang diajukan calon penyedia barang dan jasa.
Menurut dia, pada tahapan pembukaan penawaran pada 21 Maret 2022, dari 49 perusahaan yang mengikuti tender, hanya ada tiga perusahaan yang memasukkan penawaran.
Tiga perusahaan yang memasukkan penawaran untuk ikut tender pengadaan gorden RJA DPR adalah PT Sultan Sukses Mandiri dengan harga penawaran Rp37.794.795.705.00 atau di bawah HPS 10,33 persen.
“PT Panderman Jaya dengan harga penawaran Rp42.149.350.236.00 atau di bawah HPS 7,91 persen; PT Bertiga Mitra Solusi dengan harga penawaran Rp43.577.559.594.23 atau di bawah HPS 4,78 persen,” ujarnya.
Ia mengatakan, pada tahapan evaluasi administrasi, dua surat penawaran memenuhi persyaratan sesuai dengan dokumen lelang yang telah ditetapkan adalah PT Sultan Sukses Mandiri dan PT. Bertiga Mitra Solusi dinyatakan lulus, sementara PT Panderman Jaya dinyatakan tidak lulus.
Berita Terkait
Istana menanggapi rencana Prabowo bentuk "Presidential Club"
Jumat, 3 Mei 2024 13:20 Wib
Kemendagri menyerahkan DP4 kepada KPU untuk susun DPT Pilkada 2024
Kamis, 2 Mei 2024 20:00 Wib
KPK geledah Gedung DPR RI terkait dugaan korupsi kelengkapan rumah jabatan
Selasa, 30 April 2024 15:49 Wib
Wapres RI dan Menteri Haji Arab Saudi bahas tambahan kuota haji Indonesia
Selasa, 30 April 2024 15:46 Wib
Sesama kelompok WNI berkelahi di Korea Selatan, satu orang tewas
Selasa, 30 April 2024 15:45 Wib
Prabowo menghadiri upacara HUT Kopassus ke 72 di Cijantung
Selasa, 30 April 2024 10:45 Wib
Sekjen Kemenaker RI buka pelatihan berbasis kompetensi di Pangkep
Senin, 29 April 2024 21:38 Wib
Jokowi memperkenalkan Prabowo pada pemimpin baru Singapura
Senin, 29 April 2024 18:41 Wib