Presiden Jokowi : Indonesia terus mendukung upaya pemulihan pascapandemi
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menekankan bahwa Indonesia akan terus mendukung upaya pemulihan pascapandemi COVID-19.
Hal tersebut disampaikan Presiden dalam sambutannya secara daring pada acara The Future of Asia Conference, yang disaksikan di Jakarta, Jumat malam.
"Indonesia akan terus mendukung upaya pemulihan pascapandemi," ujar Presiden Jokowi.
Pertama, kata Presiden, di tingkat bilateral Indonesia terus mengupayakan penguatan kerja sama ekonomi, terutama dengan mitra-mitra strategisnya.
Dia mencontohkan kerja sama ekonomi telah dilakukan Indonesia dengan Jepang. Dalam pembicaraan bilateral Presiden dengan Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio di Jakarta April 2022, Indonesia dan Jepang sepakat untuk semakin menguatkan kemitraan ekonomi, serta meningkatkan perdagangan dan investasi melampaui tren sebelum pandemi.
Indonesia dan Jepang sepakat memperluas akses pasar dan mengatasi hambatan perdagangan, terutama ekspor produk pertanian dan perikanan Indonesia.
Kedua, Indonesia akan terus berupaya melakukan kerja sama dalam kerangka ASEAN. Indonesia akan terus mendorong agar negara-negara ASEAN bersama-sama bekerja keras untuk lebih bisa menikmati rantai nilai global agar mampu menaiki tangga kemajuan.
Presiden menekankan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang telah disetujui dua tahun lalu perlu segera diimplementasikan untuk memperkuat integrasi ekonomi kawasan yang saling menguntungkan.
"Implementasi RCEP berpotensi meningkatkan ekonomi kawasan 10 persen dalam lima tahun ke depan dan berkontribusi 187 miliar dolar AS pada GDP kawasan," papar Presiden.
Ketiga, sebagai pemegang Presidensi G20 Tahun 2022, Indonesia ingin memastikan agar G20 menjadi katalisator pemulihan ekonomi global.
Presiden mengatakan terdapat tiga sektor penting yang akan menjadi prioritas Presidensi Indonesia, yakni penguatan arsitektur kesehatan global; transisi energi untuk memastikan dukungan teknologi, investasi, pembiayaan transisi energi, pembangunan hijau khususnya bagi negara berkembang; serta transformasi digital untuk memperkuat sumber pertumbuhan baru dan perluasan peluang ekonomi termasuk untuk UMKM.
"Harapan kita tahun 2022 dapat menjadi tahun pemulihan, the year of recovery. Sekali lagi saya berharap para peserta konferensi akan menghasilkan pemikiran dan terobosan bagi percepatan pemulihan dan kebangkitan global," ujarnya.
Hal tersebut disampaikan Presiden dalam sambutannya secara daring pada acara The Future of Asia Conference, yang disaksikan di Jakarta, Jumat malam.
"Indonesia akan terus mendukung upaya pemulihan pascapandemi," ujar Presiden Jokowi.
Pertama, kata Presiden, di tingkat bilateral Indonesia terus mengupayakan penguatan kerja sama ekonomi, terutama dengan mitra-mitra strategisnya.
Dia mencontohkan kerja sama ekonomi telah dilakukan Indonesia dengan Jepang. Dalam pembicaraan bilateral Presiden dengan Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio di Jakarta April 2022, Indonesia dan Jepang sepakat untuk semakin menguatkan kemitraan ekonomi, serta meningkatkan perdagangan dan investasi melampaui tren sebelum pandemi.
Indonesia dan Jepang sepakat memperluas akses pasar dan mengatasi hambatan perdagangan, terutama ekspor produk pertanian dan perikanan Indonesia.
Kedua, Indonesia akan terus berupaya melakukan kerja sama dalam kerangka ASEAN. Indonesia akan terus mendorong agar negara-negara ASEAN bersama-sama bekerja keras untuk lebih bisa menikmati rantai nilai global agar mampu menaiki tangga kemajuan.
Presiden menekankan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang telah disetujui dua tahun lalu perlu segera diimplementasikan untuk memperkuat integrasi ekonomi kawasan yang saling menguntungkan.
"Implementasi RCEP berpotensi meningkatkan ekonomi kawasan 10 persen dalam lima tahun ke depan dan berkontribusi 187 miliar dolar AS pada GDP kawasan," papar Presiden.
Ketiga, sebagai pemegang Presidensi G20 Tahun 2022, Indonesia ingin memastikan agar G20 menjadi katalisator pemulihan ekonomi global.
Presiden mengatakan terdapat tiga sektor penting yang akan menjadi prioritas Presidensi Indonesia, yakni penguatan arsitektur kesehatan global; transisi energi untuk memastikan dukungan teknologi, investasi, pembiayaan transisi energi, pembangunan hijau khususnya bagi negara berkembang; serta transformasi digital untuk memperkuat sumber pertumbuhan baru dan perluasan peluang ekonomi termasuk untuk UMKM.
"Harapan kita tahun 2022 dapat menjadi tahun pemulihan, the year of recovery. Sekali lagi saya berharap para peserta konferensi akan menghasilkan pemikiran dan terobosan bagi percepatan pemulihan dan kebangkitan global," ujarnya.