"Kehadiran vaksin ikan ini dapat menjadi solusi dalam mengatasi kegagalan pembudidaya ikan skala kecil sehingga mampu mengatasi masalah penyakit ikan selama ini yang menghantui pembudidaya," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif C Sutardjo di Makassar, Jumat.
Penemuan vaksin tersebut, kata dia, untuk mencegah virus khususnya ikan mas nila dan koi.
Dia menuturkan, pada waktu yang lalu memang terjadi wabah, ikan mas hampir secara keseluruhan terkena wabah dan mati sehingga gagal panen.
"Penemuan ini cukup besar sebagai pencegah virus. Penemuan ini sudah dipakai dan diproduksi sehingga bisa dipasarkan di dalam negeri dan juga luar negeri. Jadi ini adalah penemuan dari pada peneliti yang baik guna mencegah penyakit ikan," katanya kepada Jurnalis usai membuka Indoaqua-Fita di Hotel Aryaduta Makassar.
Sementara kehadiran varietas unggulan perikanan budidaya, diyakini dapat memacu produksi perikanan budidaya dalam hal ini ikan mas Nirwana II sebagai pengembangan dari ikan mas Nirwana sebelumnya.
Ikan nila merupakan komoditas ekspor dan sangat digemari baik dalam maupun luar negeri. Dengan adanya vaksin "Caprivac Areo-L" ini diharapkan para masyarakat pembudidaya ikan mas dapat teratasi, katanya.
(T.KR-DF/R010)