Hal itu terkait peristiwa jatuhnya Pesawat Fokker 27 milik TNI AU di Komplek Perumahan Rajawali, Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar 14.45 WIB, Kamis.
Empat jenazah tiba dirumah duka jalan Kerukunan Selatan XI, Perumahan Bumi Tamalanrea (BTP) Blok H nomor 334, Kecamatan Tamalanrea, Makassar sekira pukul 13:30 WITA dan langsung disambut isak tangis keluarga.
"Saya sempat pulang ke rumah waktu itu ingin menjemput keluarga rencana berangkat ke Malang untuk berlibur karena istri (Ivon) saya sudah menunggu disana," katanya terbata-bata.
Ia juga mengatakan, setelah dari Malang rencana langsung ke Makassar sekaligus melihat rumah baru yang berada di Komplek Sudiang Makassar, namun takdir mengatakan lain.
Menurut informasi, kata dia, semua anggota keluarga sedang tertidur lelap, bahkan lanjutnya menceritakan, saat ingin menjemput keluarga waktu tiba didepan pintu rumah terdengar suara sangat keras, ternyata pesawat Pokker jatuh menimpa rumahnya sehingga rubuh.
"Waktu itu sempat saya menyelamatkan diri tetapi kaki saya terluka mungkin karena terkena puing-puing rumah ketika rubuh," tambahnya.
"Katanya mau pergi jenguk Yohannes dan sekalian jalan-jalan berlibur di Malang," paparnya.
Dari rumah duka terlihat sejumlah pelayat terus berdatangan baik dari Kota Palopo, Kabupen Luwu, Masamba, dan Tanah Toraja. Mereka datang untuk berbelasungkawa atas kejadian itu dan memberikan semangat kepada keluarga korban untuk tabah menghadapi cobaan.
Rencananya pihak keluarga akan memakamkan ke empat jenazah di Kecamatan Rantebua Kabupaten Toraja Utara, Sulsel. Namun sebelumnya jenazah disemayamkan dirumah duka dan akan diberangkatkan sekira pukul 21:00 Wita.
"Nanti malam pukul 20:00 Wita rencana ada ibadah penghiburan kristiani untuk memberikan semangat bagi keluarga yang ditinggalkan. Kemudian akan diberangkatkan ke Toraja Utara pada pukul 21:00 Wita, "kata Marewa perwakilan keluarga. (T.KR-DF/S016)