Mataram (ANTARA) - Penyidik Kepolisian Resor Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menemukan indikasi penganiayaan di kasus penemuan mayat guru taman kanak-kanak (TK) berinisial H, di rumahnya di wilayah Gunungsari, Kota Mataram.
"Kesimpulan sementara, mengerucut ada tindak pidana, mengarah adanya indikasi penganiayaan," kata Kepala Polresta Mataram Komisaris Besar Polisi Mustofa di Mataram, Rabu.
Indikasi tersebut dikuatkan dari hasil visum luar, yakni ditemukan luka lebam pada wajah dan gigi yang patah.
Meskipun ada indikasi dari kesimpulan sementara, Mustofa meyakinkan bahwa penyidik masih menunggu hasil akhir dari autopsi tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara Mataram.
"Finalnya, ada di tim forensik, kami masih menunggu hasil autopsi," ujarnya.
Upaya lain dalam mengungkap peristiwa penemuan mayat tersebut, jelas dia, kepolisian masih mencari telepon seluler korban yang hingga kini belum ditemukan. Pendalaman keterangan saksi dari pihak keluarga maupun tetangga korban juga terus dilakukan.
Peristiwa penemuan jenazah Guru TK tersebut terjadi pada Jumat (29/7). Jenazah H kali pertama ditemukan oleh ibu kandungnya, di kamar mandi rumah.
Berita Terkait
Operasi SAR diperpanjang setelah penemuan jasad korban Kapal Yuiee Jaya 2
Selasa, 19 Maret 2024 3:16 Wib
Mengoptimalkan penemuan sumber gas besar Indonesia
Minggu, 4 Februari 2024 18:01 Wib
Kemenkes menggencarkan penemuan kasus TBC di Indonesia
Minggu, 12 November 2023 11:34 Wib
Polisi menemukan pisau di TKP penemuan jenazah anak Pamen TNI AU
Selasa, 26 September 2023 16:56 Wib
Polisi menemukan mayat tanpa identitas di Kendari
Rabu, 19 Juli 2023 18:17 Wib
UNM evaluasi pengamanan kampus buntut penemuan brankas narkoba
Selasa, 13 Juni 2023 5:25 Wib
Buaya sepanjang 4,7 meter terjaring nelayan di Desa Bulalo Gorontalo Utara
Rabu, 7 Juni 2023 11:51 Wib
Polisi Makassar selidiki penyebab kematian pria asal Jawa di indekos
Jumat, 19 Mei 2023 19:11 Wib