Mamuju, Sulbar (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat bekerjasama dengan Dinkes Kabupaten Mamuju melaksanakan fogging (pengasapan) setelah bencana banjir terjadi di Kecamatan Kalukku, untuk mencegah munculnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu.
"Dinkes Sulbar dan Dinkes Mamuju bersama dengan himpunan ahli kesehatan (Hakli) Mamuju beserta Yayasan Sandeq, melaksanakan fogging setelah banjir Kalukku," kata Kepala Dinkes Sulbar, Dr Asrang Masdi di Mamuju, Senin.
Ia mengatakan, pelaksanaan fogging tersebut sebagai antisipasi terhadap munculnya penyakit DBD setelah banjir terjadi.
"Setelah banjir terjadi genangan air yang tersisa dapat menjadi salah satu potensi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti, yang menularkan penyakit DBD, sehingga perlu diantisipasi dan dilaksanakan fogging di seluruh wilayah banjir Kalukku," katanya.
Ia mengatakan, selain melaksanakan fogging, pemerintah juga telah mendirikan pos pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang ditempatkan di sejumlah titik untuk mencegah penyakit menular lainnya setelah banjir.
"Puluhan petugas medis disiapkan untuk mengantisipasi terjadinya penyakit dan diharapkan masyarakat dapat diberikan pelayanan kesehatan secara maksimal dari para petugas medis," katanya.
Ia menyampaikan Pemerintah Sulbar juga telah memberikan bantuan sembako dan makanan, serta diharapkan masyarakat tetap menjaga kesehatan setelah banjir agar tidak tertular berbagai penyakit.
"Sesuai instruksi Gubernur Sulbar korban banjir harus terus diberikan penanganan dan salah satunya di bidang kesehatan dengan menjaga masyarakat agar tidak terdampak penyakit menular setelah banjir terjadi," katanya.
Bencana banjir di Kecamatan Kalukku telah mengakibatkan sejumlah infrastruktur jalan rusak, areal perkebunan dan pertanian serta tambak udang masyarakat rusak, sehingga mereka mengalami kerugian.
Selain itu, lanjut dia, sekolah, rumah ibadah, pusat kesehatan, dan pelayanan umum lainnya juga telah dirusak, sehingga butuh bantuan pemerintah pusat untuk penanganannya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulbar menyatakan, sebanyak delapan rumah warga dilaporkan hanyut pada sejumlah Desa di Kecamatan Kalukku diantaranya sebanyak empat unit rumah hanyut di Desa Sondoang.
Selain itu tiga rumah hanyut di Kelurahan Sinyonyoi Selatan, kemudian satu rumah hanyut dan satu tertimbun serta tiga tiang listrik tumbang di Desa Pammulukan.
Sementara pemerintah di Mamuju mencatat sedikitnya 1.625 rumah warga telah terdampak banjir dan mengalami kerusakan, sementara sekitar 5.271 jiwa dalam penanganan pemerintah Mamuju sebagai pengungsi.
Berita Terkait
BMKG mendeteksi Pesisir Jakarta berpotensi dilanda banjir rob
Sabtu, 18 Mei 2024 17:54 Wib
Pj Gubernur Sulsel lepas bantuan Pangkostrad ke Luwu
Kamis, 16 Mei 2024 15:53 Wib
150 orang tewas, 112 lainnya hilang akibat banjir di Brazil
Kamis, 16 Mei 2024 13:18 Wib
BNPB : 67 orang meninggal dunia dalam bencana banjir lahar Gunung Marapi Sumbar
Kamis, 16 Mei 2024 12:47 Wib
Kerusakan area Gunung Latimojong diduga dipicu konsesi tambang
Kamis, 16 Mei 2024 5:45 Wib
Kemensos dan Dinsos Sulsel lakukan trauma healing di posko pengungsian Luwu
Rabu, 15 Mei 2024 20:55 Wib
BNPB sebut Jumlah korban banjir lahar di Sumbar bertambah jadi 58 orang pada Rabu
Rabu, 15 Mei 2024 9:56 Wib
BMKG lakukan modifikasi cuaca antisipasi banjir bandang susulan di Agam Sumbar
Selasa, 14 Mei 2024 10:25 Wib