Makassar (ANTARA) - Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Regional Makassar mengapresiasi inovasi "E-Jarum Suntik" RSUD Sinjai terkait dengan jaringan pendonor melalui metode mobilisasi dan perluasan mitra, informasi, serta kolaborasi berbasis elektronik.
Koordinator PPSDM Kemendagri Regional Muhammad Khaidir dalam keterangan di Makassar, Kamis, mengaku hadir dalam peluncuran "E-Jarum Suntik" di RSUD Sinjai dan menerima penjelasan mengenai teknis pelaksanaan inovasi tersebut. Inovasi itu dicetuskan Direktur RSUD Sinjai dr. Kahar Anies.
"Ini adalah hal baru dan dr Kahar satu-satunya yang menggagas jaringan pendonor melalui metode mobilisasi dan perluasan mitra, informasi serta kolaborasi berbasis elektronik itu," ujarnya.
Ia menilai keberadaan "E-Jarum Suntik" akan memanfaatkan pelayanan teknologi dalam rangka memudahkan pelayanan kepada masyarakat
Menurut dia, "E-Jarum Suntik" adalah layanan terkait donor darah, informasi tentang darah dan juga mengolaborasikan bank data terkait darah di daerah tersebut.
"Tentu hal ini sangat bermanfaat bagi masyarakat apalagi darah menjadi salah satu komponen terpenting dari kehidupan manusia," katanya.
Khaidir berharap, inovasi tersebut dapat berkembang atau menambah fitur lain, sehingga RSUD Sinjai memunculkan satu layanan dalam bentuk inovasi bersifat digital.
Dengan begitu, katanya, masyarakat akan lebih mudah untuk mendapatkan akses layanan terkait dengan kesehatan.
"Dengan inovasi 'E-Jarum Suntik' kita berharap dapat memberikan kemudahan kepada para masyarakat untuk mendapatkan pelayanan terkait ketersediaan darah," tuturnya.
Sebelumnya, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sinjai dr Kahar Anies mengatakan inovasi "E-Jarum Suntik" untuk menjawab tuntutan masyarakat terkait dengan layanan penyediaan stok darah di Kabupaten Sinjai.
“Di media sosial hampir setiap hari kita melihat ada permintaan baik itu dari keluarga maupun petugas rumah sakit, atas dasar itulah kami menilai bahwa yang sangat urgen dilaksanakan adalah pemenuhan stok darah yang tentu sangat dibutuhkan dalam keberlangsungan hidup dan perbaikan pelayanan di RSUD,” ujarnya.
Dengan begitu, hal tersebut akan mendukung pelayanan di RSUD. Walau demikian banyak komunitas pendonor yang peduli, namun dia menganggap hal itu belum optimal.
Apalagi berdasarkan data dari tahun ke tahun jumlah permintaan darah meningkat, tetapi di lain sisi jumlah pendonor tetap tidak bertambah. Oleh karena itu, aplikasi "E-Jarum Suntik" hadir dengan menjaring pendonor baru dan melestarikan pendonor yang sudah ada.
“Dengan aplikasi ini nantinya informasi-informasi akan cepat sampai ke masyarakat, apalagi memiliki fitur-fitur yang mempermudah masyarakat. Nanti ada informasi tentang ketersediaan darah, kemudian tempat pelaksanaan donor darah,” ujar dia.
Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Kabupaten Sinjai Andi Jefrianto Asapa mengapresiasi hadirnya aplikasi "E-Jarum Suntik".
Terlebih, katanya, Hari Kesehatan Nasional (HKN) tidak lama lagi akan digelar di Kabupaten Sinjai, sehingga dengan aplikasi ini diharapkan dapat memobilisasi masyarakat untuk melakukan donor darah.
“Apa yang kita launching (luncurkan) hari ini mampu menjawab tantangan ke depan, karena salah satu bentuk pelayanan masyarakat di Sinjai yaitu donor darah dan ini hari terjawab dengan hadirnya 'E-Jarum Suntik',” ujarnya.
Andi Jefrianto berharap, "E-Jarum Suntik" bukan hanya untuk menggugurkan kewajiban direktur RSUD sebagai peserta pelatihan, tetapi mampu menjawab tantangan di masyarakat.
“Tugasnya ke depan bagaimana membumikan aplikasi ini di tengah masyarakat. Ini menjadi tantangan juga," ucapnya.