Mamuju (Antara News) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat mengaku kecewa dengan adanya Puskesmas di sejumlah kecamatan di Sulbar yang kehabisan cairan infus untuk pasien.
"Tidak semestinya Puskesmas di Sulbar kehabisaN cairan infus karena anggaran yang disediakan untuk pengadaan infus tersebut sangat besar melalui APBD dan APBN maupun dari lembaga donor kesehatan dari pemerintah asing,"kata Kadinkes Sulbar, Ahmad Azis di Mamuju, Kamis.
Ia mengaku pernah mendapati pasien kesulitan berobat di puskesmas karena tidak adanya infus, dan akhirnya dirujuk kerumah sakit di tingkat kabupaten.
Menstinya Mestinya itu tidak terjadi karena cairan sudah cukup tersedia dipuskesmas jangan hanya karena tidak adanya cairan di Puskesmas harus dirujuk ke Kabupaten itu akan merepotkan pasien untuk berobat
"Parah kalau cairan saja tidak ada kalau demikian lebih baik puskesmas ditutup saja,"katanya.
Oleh karena itu ia mengatakan, agar Puskesmas ditingkat Kecamatan memperbaiki kinerjanya dengan menyiapkan sarana kesehatan untuk pasien dan tetap memaksimalkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
"Puskesmas harus sedia cairan infus apa yang saya dapati tidak boleh lagi terjadi karena itu tidak semestinya kinerja aparat medis mesti ditingkatkan kepada pasien, bekerja sepenuh hati demi peningkatan pelayanan kesehatan daerah ini,"katanya.
Menurut dia, padatahun ini pemerintah ditingkat pusat mengalokasikan anggaran untuk biaya operasional setiap puskesmas di sulbar mencapai Rp100 juta yang berjumlah 86 unit, anggaran itu cukup besar.
"Belum lagi anggaran untuk puskesmas dialokasikan melalui dana lembaga donor asing untuk peningkatan kesehatan maupun anggaran untuk sarana dan prasarana lainnya serta untuk pencegahan penyakit menular yang totalnya miliaran rupiah,"katanya.
Menurut dia, dengan besarnya anggaran kesehatan di puskesmas itu tidak selayaknya puskesmas kehabisan obat-obatan seperti infus dalam rangka memaksimalkan pelayanan kesehatan ditingkat puskesmas yang tersebar pada sejumlah kecamatan di sulbar, kondisi kekurangan itu jangan lagi dibiarkan terulang.
(Editor : M Yusuf)
Berita Terkait
Sulbar beri pendampingan usaha ternak kambing di kawasan transmigrasi
Sabtu, 27 April 2024 10:57 Wib
Kemenkuham Sulbar fasilitasi harmonisasi empat Ranperbup Majene
Sabtu, 27 April 2024 0:19 Wib
Pemprov Sulbar ajak pemerintah daerah melakukan terobosan tingkatkan PAD
Jumat, 26 April 2024 18:40 Wib
Pemprov Sulbar lelang 44 kendaraan dinas untuk hasilkan PAD
Jumat, 26 April 2024 14:53 Wib
Pemprov Sulbar permudah petani sawit dapat benih unggul
Jumat, 26 April 2024 14:44 Wib
Dishut Sulbar bina petani kembangkan usaha lebah madu
Jumat, 26 April 2024 14:25 Wib
Sarpras Kepresidenan apresiasi PLN pasok listrik tanpa kedip di Sulbar
Jumat, 26 April 2024 14:14 Wib
Kapolda Sulbar dan DPRD Lampung sepakati penegakan hukum sengketa tanah
Kamis, 25 April 2024 20:03 Wib