Jakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyebutkan kompetisi dengan perusahaan teknologi finansial/financial technology (tekfin/fintech) menjadi salah satu faktor utama yang akan mempengaruhi tren industri perbankan di Indonesia.
"Persaingan semakin ketat seiring dengan hadirnya pemain-pemain non-bank seperti fintech dengan berbagai dinamikanya," kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang dipantau secara virtual di Jakarta, Selasa.
Hal tersebut tak terlepas dari perubahan perilaku nasabah saat ini yang cenderung mengarah ke digital. Dengan demikian perubahan perilaku tersebut menjadi faktor lainnya yang akan mempengaruhi tren industri perbankan di Tanah Air.
Sunarso mengungkapkan transaksi digital payment atau pembayaran digital telah meningkat lebih dari 30 persen, sedangkan transaksi tunai sudah menurun 10 persen saat ini.
Faktor selanjutnya yang turut akan mempengaruhi tren industri perbankan di Indonesia adalah bonus demografi penduduk, dimana tren jumlah penduduk usia produktif domestik akan meningkat mencapai 64 persen pada tahun 2030. Peningkatan jumlah penduduk produktif tersebut akan menjadi hal yang positif, terutama jika bisa dikelola dengan baik.
Implementasi prinsip Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola atau Environment, Social, and Government (LST/ESG) menjadi faktor lainnya. Kekhawatiran investor terhadap aspek ESG berpengaruh terhadap perubahan tata kelola dan bisnis perbankan.
Selain itu ia menambahkan tren suku bunga rendah alias low interest rate environment pun akan mempengaruhi industri perbankan ke depannya. Tren penurunan imbal hasil kredit berdampak pada margin bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM) yang semakin tertekan.
"Kita lihat di 2020 itu NIM bisa lebih 10 persen, tetapi di 2022 hanya sekitar 6 persen, sehingga strategi bank tetap didorong untuk memperluas fungsi intermediasinya karena NIM-nya semakin kecil. Kalau mau laba besar berarti harus mencari nasabah sebanyak-banyaknya, kira-kira begitu," tutur Sunarso.
Kemudian ia mengatakan utilisasi data dan teknologi menjadi faktor yang tak kalah penting dan semakin dominan saat ini di industri perbankan. Penggunaan data analytics untuk mempercepat proses bisnis credit underwriting dan marketing.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRI: Kompetisi dengan fintech akan pengaruhi tren perbankan RI
Berita Terkait
Pemprov Sulsel tawarkan kerja sama industri sutera pada Konjen India
Rabu, 8 Mei 2024 11:07 Wib
Sekda: Versi BPS pertumbuhan ekonomi Sulbar tertinggi kelima nasional
Selasa, 7 Mei 2024 18:06 Wib
Menperin: Pabrik sepatu Bata tutup karena perusahaan sedang transformasi bisnis
Selasa, 7 Mei 2024 13:45 Wib
Kemenperin : Pendidikan vokasi jadi kunci lahirkan SDM industri yang kompeten
Senin, 29 April 2024 15:12 Wib
PT IKI dan PT SCI bekerja sama pengembangan dan pemanfaatan aset
Minggu, 28 April 2024 11:37 Wib
Kemenkuham Sulbar mendorong industri meubel miliki sertifikat KI
Senin, 22 April 2024 1:14 Wib
Mendag: Pemerintah hadirkan dua regulasi untuk industri pakaian domestik
Rabu, 27 Maret 2024 14:50 Wib
Rusdi Kirana: Masa depan industri penerbangan RI menjanjikan
Jumat, 22 Maret 2024 15:16 Wib