Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana hidrometeorologi basah tidak lepas dari faktor populasi penduduk di suatu daerah.
Pelaksana tugas Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam Disaster Briefing diikuti daring di Jakarta, Senin(31/1) malam mengatakan hal itu dapat terlihat dari kondisi di Pulau Jawa.
"Karena yang namanya bencana hidrometeorologi basah pasti tidak tidak lepas dari faktor populasi. Dimana populasi tinggi, pasti di situ bencana hidrometeorologi basah cukup dominan. Karena keterbatasan atau kemampuan dari saluran drainase primer, sekunder, tersier kita itu biasanya, dengan populasi itu mengalami degradasi," kata Abdul.
Abdul mencontohkan mengenai kemampuan drainase Jakarta. Drainase Jakarta dibuat pada periode 1960-an, di mana pada saat itu populasi penduduk tidak sampai 10 juta.
"Artinya kemampuan drainase ini dibanding populasi itu mungkin perbandingannya sudah tidak mencukupi untuk bisa secara optimal menampung beban populasi ini," kata dia.
Tekanan populasi tersebut memberikan dampak seperti ada pendangkalan drainase. Akibatnya terjsdi sedimentasi, surface run off, dan utamanya sampah, yang kemudian ini menjadi bencana rutin di setiap kota-kota besar.
"Yang sepanjang daerah aliran sungainya mungkin tidak bisa kita clear-kan, kita tidak bisa kita preserve, tidak bisa kita bersihkan, atau tidak bisa kita proteksi dari intervensi langsung manusia, khususnya dalam hal ini mungkin pemukiman pemukiman di sepanjang bantaran sungai," ujar Abdul.
Sehingga menurut dia, apapun alasannya, apapun kondisi psikososial ekonomi budayanya, drainase di kota-kota besar harus dirapikan agar tidak menimbulkan bencana.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bencana hidrometeorologi basah tak lepas dari faktor populasi
Berita Terkait
DPRD ungkapkan anggaran penanganan bencana di Sulsel minim
Kamis, 12 Desember 2024 13:38 Wib
BPBD Makassar mitigasi empat kecamatan rawan bencana
Sabtu, 7 Desember 2024 23:37 Wib
BPBD Sulbar mengimbau masyarakat waspadai potensi cuaca ekstrem
Jumat, 6 Desember 2024 13:46 Wib
Cuaca ekstrem tumbangkan pohon menutupi jalan poros Maros-Parepare
Kamis, 5 Desember 2024 21:43 Wib
BPBD Luwu Timur gelar pelatihan mitigasi bencana bagi warga
Rabu, 4 Desember 2024 12:15 Wib
Kasdam XIV/HSN membuka pelatihan mitigasi dan penanggulangan bencana
Selasa, 3 Desember 2024 18:23 Wib
BPBD Sidrap menggelar pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana
Senin, 2 Desember 2024 15:20 Wib
Korban tewas akibat banjir di sejumlah wilayah Thailand bertambah menjadi 12 orang
Senin, 2 Desember 2024 13:17 Wib