Bandarlampung (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menekankan pemerintah melakukan impor beras itu bukan karena produktifitas pertanian yang rendah.
"Dalam tiga tahun ini kesiapan pangan kita luar biasa. Bahkan kemarin sudah tidak impor beras tiga tahun dan kalau ada impor beras itu bukan karena produktifitasnya rendah," katanya pada kegiatan Training of Trainer Low Cost Precision Farming, di Lampung Selatan, Sabtu.
Namun, lanjut dia, dalam masalah impor beras terdapat tiga parameter yang digunakan, pertama menggunakan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mengukurnya.
Menurut Mentan, data BPS menunjukkan bahwa produksi beras 2022 mengalami kenaikan 0,30 juta ton. Dimana pada tahun 2021 produksi beras sebesar 31,36 juta ton dan di 2022 menjadi 31,66 juta ton.
Kenaikan produksi beras itu pun dipengaruhi oleh luas lahan panen yang juga meningkat 0,13 persen dari sebelumnya 10,41 juta hektare sawah menjadi 10,54 juta hektare sawah yang menghasilkan 54,95 juta ton gabah.
"Sedangkan beras yang dimakan oleh penduduk Indonesia berada di angka 29 hingga 30 juta ton," katanya.
Dia juga menegaskan bahwa data dari BPS tersebut sudah dibandingkan lagi dengan standing crop (SIScrop) milik Kementan serta laporan dari daerah yang memang selalu divalidasi setiap saat.
"Ini pembanding yang sangat konkret. Setelah pembandingan turun, saya lihat dengan standing crop, sesuai, apa yang kata standing crop di sana ada 42 hektar, ternyata 42 hektar lahan yang siap panen di lapangan" kata dia.
Terkait stok beras, Mentan mengatakan ketersediaannya mencukupi dan akan bertambah dengan bakal panennya 1,9 juta hektare sawah di Indonesia pada bulan ini.
"Bulan ini mulai panen, pemantauan kita akan ada 1,9 juta hektare di seluruh Indonesia, itu setara 6-7 juta ton beras," kata dia.
Namun begitu, Mentan enggan menjawab persoalan harga beras yang naik dari jenis medium hingga premium saat ini.
"Tugas Kementan hanya ketersediaan. Mungkin impor untuk berjaga-jaga, tapi jangan katakan itu kaitkan dengan produktifitas," katanya lagi.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mentan tekankan impor beras bukan karena produktifitas rendah
Berita Terkait
Gibran: Keberlanjutan menjadi modal kuat menuju Indonesia maju
Sabtu, 11 November 2023 17:26 Wib
Polda Lampung telah memeriksa 30 saksi terkait kematian siswa SPN Kemiling
Rabu, 23 Agustus 2023 15:45 Wib
Polisi selidiki tewasnya 7 orang karena jatuh dari lift Az-Zahrah Bandarlampung
Kamis, 6 Juli 2023 8:27 Wib
TikTokers diadukan LBH ke polisi dinilai langgar kebebasan berpendapat
Minggu, 16 April 2023 19:47 Wib
Empat hakim Pengadilan Tinggi Tanjungkarang diperiksa terkait putusan banding
Rabu, 25 Januari 2023 8:28 Wib
Jaksa: Karomani dan pejabat Unila lainnya terima gratifikasi Rp10 miliar
Selasa, 10 Januari 2023 17:02 Wib
KPK melimpahkan dua tersangka suap Unila ke Rutan Bandarlampung
Senin, 19 Desember 2022 15:08 Wib
Aipda Ahmad Karnaen tewas ditembak rekan sesama polisi
Senin, 5 September 2022 14:07 Wib