Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi magnitudo 5,0 di wilayah Kota Bitung, Sulawesi Utara akibat adanya deformasi atau patahan dalam Lempeng Laut Maluku.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Minggu menyampaikan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,72 Lintang Utara, 125,88 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 89 km arah Timur Laut Kota Bitung, Sulawesi Utara pada kedalaman 38 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi atau patahan dalam Lempeng Laut Maluku," katanya.
Ia menambahkan, gempa yang terjadi Minggu, 26 Februari 2023 pukul 12.52.48 WIB itu memiliki parameter update dengan magnitudo 4,8.
Ia mengemukakan, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Bitung dengan skala intensitas III MMI (Modified Mercally Intensity) atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Gempa itu juga dirasakan di daerah Manado dengan skala intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
Hingga pukul 13.15 WIB, Daryono menambahkan, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Ia mengimbau agar masyarakat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.
Ia menambahkan, masyarakat juga diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gempa magnitudo 5,0 wilayah Sulut akibat patahan Lempeng Laut Maluku