Mamuju (ANTARA) - Angka pernikahan anak usia dini di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mencapai 11,70 persen, sehingga dinilai menjadi penghambat pemerintah dalam melakukan penanganan stunting.
"Angka pernikahan dini di Sulbar mencapai 11,70 persen atau berada pada posisi ke delapan dari seluruh Provinsi di Indonesia dan menjadi penghambat dalam upaya menekan stunting," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Sulbar (Bappeda) Provinsi Sulbar, Junda Maulana, di di Mamuju, Jumat.
Kepala Bappeda Sulbar mengatakan, itu pada rapat koordinasi penanganan stunting di Kabupaten Mamuju.
Ia mengatakan, diperlukan langkah kolaborasi dari semua stakeholders maupun pemerintah Provinsi dan Kabupaten untuk menekan angka pernikahan usia dini di Sulbar.
"Pernikahan anak usia dini salah satu faktor pendorong tingginya resiko meningkatnya angka prevalensi stunting, sehingga pemerintah Sulbar juga melibatkan lintas sektor yakni tokoh agama dan tokoh masyarakat maupun TNI dan Polri, serta pemuda dan kaum perempuan, untuk penanganan pernikahan dini tersebut," katanya.
Sementara itu asisten II bidang ekonomi pembangunan Sekretariat kabupaten mamuju, Dr Hj Khatma Ahmad, juga menyampaikan koreksi secara tegas terhadap pola penanganan stunting di kabupaten Mamuju.
"Kurangnya sinergi dan kolaborasi dari semua stkeholders terkait di Mamujddanda seakan hanya berjalan parsial, juga perlu dievaluasi dalam upaya penanganan stunting di Mamuju," katanya.
Ia mengatakan, adanya kegiatan dari Dinas ketahanan Kabupaten Mamuju, berupa pemberian bantuan pangan bagi anak stunting yang dinilainya belum berkolaborasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait lainnya, sehingga program penanganan stunting masih berjalan sendiri-sendiri.
Sehingga ia berharap, agar segala kelemahan penanganan stunting di Mamuju mesti dilakukan evaluasi sehingga upaya penanganan stunting dapat diwujudkan.
stunting di Sulbar yang angkanya masih mencapai 33,8 persen berdasarkan hasil studi status gizi (SDGI).
Menurut dia, kabupaten dengan prevalensi stunting tertinggi di Sulbar adalah Kabupaten Polman mencapai 36 persen kemudian disusul Kabupaten Majene mencapai 35,7 persen
Selain itu, Kabupaten Mamasa 33,7 persen, Kabupaten Mamuju 30,3 persen, Kabupaten Pasangkayu 28,6 persen.
Berita Terkait
Dinas Ketahanan Pangan Sulbar intervensi stunting di Mamuju
Rabu, 8 Mei 2024 18:35 Wib
BKKBN Sulsel berdayakan ekonomi keluarga berisiko stunting di Jeneponto
Selasa, 7 Mei 2024 13:40 Wib
Dinkes Sulbar bangun 48 jamban sehat dukung program cegah stunting
Selasa, 7 Mei 2024 11:52 Wib
Dinsos Sulsel kerahkan 1.147 pendamping PKH guna tekan stunting
Sabtu, 4 Mei 2024 18:06 Wib
Dinsos minta tim PKH dukung penurunan prevalensi stunting di Makassar
Rabu, 1 Mei 2024 20:37 Wib
Prevalensi stunting di Pinrang Sulsel turun 3,3 persen pada 2023
Rabu, 1 Mei 2024 17:51 Wib
PKK Makassar menekankan sinergisitas dalam percepatan stunting
Rabu, 1 Mei 2024 15:56 Wib
Penjabat Bupati Mamasa: Kemendagri mengapresiasi upaya tekan inflasi
Selasa, 30 April 2024 0:13 Wib