Makassar (ANTARA) - Pihak kepolisian sedang menyelidiki penyebab kejadian kebakaran Sekolah Tahfidzul Quran Markaz Hijrah Indonesia (STQ MHI) beserta Boutiqe El Fakhr dan kedainya di Jalan Hertasning Blok E9/11 Nomor 23, Kecamatan Rappocini, Makassar, Sulawesi Selatan.
"Setelah kejadian ini kami pasang police line malam ini. Jadi, kami akan lanjutkan olah TKP (tempat kejadian perkara)," kata Kapolrestabes Makassar Komisaris Besar Polisi Mokhammad Ngajib di lokasi kejadian, Kamis malam.
Saat ditanyakan apakah ada kejadian kebakaran sebelumnya di sekolah Sekolah Tahfidzul Quran di bawah binaan Ustadz Muhammad Fakhrur Razi Anzhar ini, Kapolrestabes membenarkan ada kejadian tersebut.
"Kalau dilihat beberapa kali kejadian, ada tiga kali.kemarin, pada 17 Mei ada kebakaran di resepsionis, yang lalu diduga dari dapur dan yang sekarang rumahnya," ungkap Ngajib kepada wartawan.
Mengenai dengan penyebab kebakaran baik yang kemarin dan sekarang, ia mengatakan masih dalam proses penyelidikan, sebab hasil olah TKP dari kejadian pada Rabu, 17 Mei 2023 masih belum dikeluarkan.
"Kejadian kemarin sudah olah TKP, masih di Labfor, dan masih menunggu hasil, dan sekarang kejadian lagi. Kita lihat besok hasil olah TKP seperti apa," tuturnya.
Sedangkan untuk korban dalam peristiwa itu, mantan Kapolres Kota Palembang ini menyatakan tidak ada korban. Semua telah dievakuasi sebelum api membesar.
"Tidak ada (korban). Seluruhnya anak-anak di dalam, juga ada delapan orang dievakuasi dan ada ustadznya," katanya.
Ngajib mengatakan pihaknya akan memanggil pihak pengelola sekolah tahfidz itu untuk diminta keterangan guna mengungkap penyebab kebakaran rumah tahfidz itu.
"Nanti pemiliknya (dipanggil). Saya lakukan proses untuk penyelidikan. Nanti kita lihat besok. Setelah kita olah TKP dan Labfor, baru kita penyelidikan dan mencari penyebabnya," papar Ngajib.
Kapolrestabes menyatakan pihaknya belum bisa menyimpulkan hasil olah TKP, apakah ada dugaan kesengajaan dari peristiwa itu, mengingat kejadian kebakaran sudah tiga kali terjadi dalam bulan ini, meskipun kejadian pertama dan kedua api tidak membakar seluruh ruangan, tetapi pada kejadian ketiga hari ini seluruh ruangan berlantai dua ludes terbakar.
"Belum bisa (dipastikan) nanti dulu. Kita lihat besok, dari olah TKP. Kita juga periksa saksi-saksi, dan hasil olah TKP, dan itu baru bisa simpulkan," tuturnya menegaskan.
Sebelumnya, salah satu santrinya, Jalil, yang telah dievakuasi mengaku sumber api berasal dari lantai dua. Lalu membesar ke atas atap hingga membakar ludes isi rumah tersebut. Dirinya bersama teman-temannya lalu menyelamatkan diri ke luar rumah.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Muhammad Hasanuddin mengatakan peristiwa itu terjadi diperkirakan pukul 20.15 Wita setelah menerima laporan. Sebanyak 11 unit armada dikerahkan untuk memadamkan si jago merah yang membakar ludes seluruh ruangan di rumah berlantai dua tersebut. Hingga pukul 21.30 api berhasil di uasai petugas.
"Jadi, ini sudah kejadian kedua. Kemarin itu dapurnya, dua minggu lalu rumah ini terbakar. Penyebabnya kompor dan bisa dikendalikan,.Untuk kejadian hari ini dugaan sementara arus pendek listrik, masih dugaan. Sementara dalam proses investigasi," paparnya kepada awak media.