Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki meyakini Indonesia bisa menjadi pusat ikan hias tropik dunia karena potensi sumber daya manusia (SDM) dan ekosistem budidayanya yang besar.
"Saya kira, kita juga perlu menjadikan ikan hias sebagai satu keunggulan ekonomi nasional berbasis keunggulan domestik," ucap MenKopUKM Teten Masduki di Jakarta, Senin.
Menteri Teten mengatakan Indonesia banyak memiliki pemijah atau breeder yang ulung dan paham benar cara memijah ikan hias. Bahkan, semua jenis ikan hias di dunia bisa dipijahkan di Indonesia.
“Kita tinggal meningkatkan standardisasi produk, yang akan kita lakukan bersama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan," ucapnya.
Dari sisi bisnisnya, Menteri Teten mengimbau para breeder untuk tidak lagi berbisnis dalam skala usaha kecil dan sendiri-sendiri.
Ia ingin skala usaha kecil dikonsolidasikan dan diagregasi melalui koperasi agar skala ekonomi pelaku usaha membaik serta memperbaiki standard produk.
Terkait masalah pembiayaan, lebih lanjut ia menyebutkan ada skema pembiayaan KUR Kluster bagi para breeder hingga mencapai Rp500 juta. Belum lagi, ada perkuatan permodalan dana bergulir dari LPDB-KUMKM.
Meski begitu, MenKopUKM mengingatkan agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar bagi produk dari luar melainkan turut terlibat dalam rantai pasok industri atau pasar.
“Jangan sampai pasar kita direbut produk dari luar. Kita akan perbaiki dari sisi hulunya, dari sisi para breeder-nya, pemasarannya, hingga menciptakan offtaker," ucap dia.