Makassar (ANTARA Sulsel) - Anggota TNI Prajurit Satu (Pratu) P (29) harus menjalai perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Sulawesi Selatan, setelah lehernya ditebas oleh seorang pemuda mabuk Daeng Beta (30).
"Korban masih mendapatkan perawatan intensif di RS Bhayangkara setelah ditebas dari belakang oleh pelaku. Korban kena tebasan parang di bagian leher dan langsung tersungkur," kata Kapolsek Tamalate Kompol Suaeb A Madjid di Makassar, Minggu.
Ia menjelaskan, kejadian itu bermula saat Daeng Beta yang memang terkenal sebagai preman di wilayah itu memalak beberapa warga yang berada di depan rumah Pratu P.
Saat itu, dua orang tetangga Pratu P, yakni Firman dan Agus, sedang bermain domino di depan rumah anggota TNI tersebut di Jalan Andi Tonro. Daeng Beta kemudian datang untuk memalak mereka 0sambil mengajaknya menenggak minuman beralkohol yang dibawanya.
Pratu P yang tidak menyukai perilaku preman itu kemudian menyuruhnya untuk pergi dengan pertimbangan mengganggu ketenangan warga. Daeng Beta yang tidak terima kemudian pulang mengambil parang dan kembali mendatangi rumah Pratu P.
Anggota TNI itu yang masih berada di depan rumahnya langsung diserang dari belakang oleh Daeng Beta dengan cara ditebas menggunakan parang.
Tidak hanya sekali, pelaku kemudian mengayunkan parangnya itu sebanyak dua kali hingga korban Pratu P tidak berdaya.
"Pelaku rupanya tidak terima saat disuruh pergi. Preman itu kemudian pulang mengambil parangnya dan kembali mendatangi korban. Korban yang tidak siap langsung ditebas di bagian lehernya sebanyak dua kali," tegasnya.
Mantan Kapolsek Makassar itu menjelaskan bahwa pelaku usai melakukan penyerangan tersebut kemudian melarikan diri dan hingga kini keberadannya belum ditemukan oleh aparat kepolisian.
"Kami sudah sisir sejumlah wilayah yang biasa ditempati pelaku mangkal, tetapi jejaknya belum ditemukan. Tersangka sudah melarikan diri dan langsung dilacak oleh anggota," jelas dia.
Kepala Seksi Penerangan Umum, Pendam VII/Wirabuana, Mayor Fathan Ali, mengaku belum mendapat informasi mengenai kasus penyerangan terhadap anggota TNI itu. Dia mengaku baru akan mencari tahu kebenaran informasi tersebut.
"Saya belum tahu kalau ada anggota yang ditebas oleh preman. Nanti kita cari tahu dulu bagaimana duduk perkaranya setelah itu kita serahkan ke kepolisian untuk menanganinya," katanya. T Susilo
Berita Terkait
Tujuh KRI TNI AL siaga di empat sektor selama World Water Forum ke-10 di Bali
Sabtu, 18 Mei 2024 6:27 Wib
Nomenklatur Kodam Pattimura berganti dari XVI jadi XV
Selasa, 14 Mei 2024 18:35 Wib
TNI AU kembali mengevakuasi 18 korban banjir di Luwu Sulawesi Selatan
Senin, 13 Mei 2024 13:55 Wib
TNI AD mengerahkan 4.463 personel amankan World Water Forum ke-10 di Bali
Sabtu, 11 Mei 2024 12:03 Wib
Polri-TNI evakuasi warga stroke dari wilayah terisolasi di Luwu Sulsel
Jumat, 10 Mei 2024 20:11 Wib
TNI AU mengevakuasi 143 korban banjir di Luwu Sulsel
Jumat, 10 Mei 2024 18:58 Wib
Kodim Tator membersihkan material longsor dan evakuasi barang korban
Jumat, 10 Mei 2024 17:23 Wib
Staf Ahli KSAD menggelar FGD pengelolaan jaringan mandiri
Rabu, 8 Mei 2024 0:20 Wib