Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto bangga menjadi bagian dari pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin karena berbagai keberhasilan dapat dicapai dalam dua periode kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf.
Prabowo mencontohkan salah satu keberhasilan itu angka inflasi yang dapat ditekan dan dikendalikan, terutama saat dunia menghadapi gejolak ekonomi dan krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19.
"Ini karena leadership Pak Joko Widodo dan menteri-menterinya. Saya timnya Indonesia. Kapten kesebelasan tim Indonesia adalah Joko Widodo. Aku anggota tim itu. Boleh dong aku bangga,” kata Prabowo saat menghadiri acara di Makassar, Sulawesi Selatan, sebagaimana dikutip dari siaran resmi tim medianya di Jakarta, Minggu.
Meskipun Prabowo sempat berkompetisi melawan Jokowi saat Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 dan Pilpres 2019, bagi dia itu bukan alasan untuk tidak mendukung pemerintahan Presiden Jokowi.
Prabowo menjelaskan bahwa dirinya dan Presiden Jokowi memiliki kesamaan visi dan misi membangun bangsa dan negara.
"Atas keberhasilan pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, saya menyatakan bahwa saya bangga. Saya bangga menjadi bagian dari pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo walaupun saya dua kali bertarung melawan beliau," kata Prabowo di hadapan ribuan kepala desa di Makassar, Sabtu (5/8).
Prabowo meyakini terlepas dari perbedaan yang ada pada dirinya dan Presiden Jokowi, keduanya memiliki keinginan yang sama, yaitu menjaga keutuhan NKRI dan bersama-sama meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
"Saya yakin walaupun waktu itu saya bertarung melawan beliau, saya yakin hatinya adalah merah putih, sama dengan saya. Hatinya adalah cinta tanah air, sama dengan saya. Hatinya adalah cinta rakyat Indonesia. Oleh karena itu, saya tidak ada masalah, beliau yang jadi presiden. Beliau ajak saya, saya siap bekerja untuk rakyat, untuk merah putih," kata Prabowo Subianto.
Prabowo Subianto resmi bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju selepas keduanya berkompetisi dalam Pilpres 2019. Dalam kabinet itu, Prabowo menjabat sebagai Menteri Pertahanan menggantikan Ryamizard Ryacudu yang mengisi posisi sebagai Menhan pada periode pertama kepemimpinan Presiden Jokowi (2014–2019).
Di bawah kepemimpinannya sebagai Menhan, Prabowo menjalankan berbagai program, di antaranya merekrut dan membentuk komponen cadangan sejak 2021, melanjutkan proyek kerja sama pembuatan pesawat tempur KF-21 Boramae bersama Korea Selatan (KFX/IFX), dan menyusun rencana anggaran dan belanja pertahanan untuk 25 tahun ke depan.
Selain itu, memperluas bidang studi Universitas Pertahanan yang saat ini membuka program studi S-1 Kedokteran Militer dan MIPA Militer, kemudian meneken kontrak pembelian beberapa alutsista strategis seperti pesawat tempur Dassault Rafale dari perusahaan Prancis Dassault Aviation.