Mamuju (ANTARA) - Bhayangkari Daerah Sulawesi Barat mendukung upaya pemerintah daeraah setempat dalam upaya menekan angka stunting melalui intervensi spesifik dengan mengoptimalkan pemanfaatan pangan olahan kebutuhan medis khusus (PKMK).
"Kami turut mendukung upaya pemerintah dalam menekan angka stunting dengan melakukan intervensi spesifik melalui optimalisasi pangan olahan kebutuhan medis khusus," kata Ketua Bhayangkari Daerah Sulbar Miranti Adang di Mamuju, Selasa.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi, terutama pada 1.000 hari pertama kelahiran.
Cirinya, kata dia, bisa terlihat pada kondisi fisik anak di mana panjang atau tinggi badan menurut umurnya lebih rendah dari standar nasional, ditambah lagi tingkat kecerdasan anak tidak optimal.
Untuk mengatasi anak dengan masalah anak yang gagal tumbuh, katanya, pemberian pangan olahan kebutuhan medis khusus menjadi prioritas Bhayangkari Daerah Sulbar karena hal salah satu solusi efektif penanganan stunting
"Jadi ke depan, kami akan memaksimalkan pemberdayaan pemberian pangan olahan untuk kebutuhan medis khusus, tentunya dengan menggandeng pihak kesehatan" ujar Miranti Adang.
Menurut dia, tanpa optimalisasi pemanfaatan pangan olahan untuk kebutuhan medis khusus, mustahil 1.000 hari pasca-kelahiran anak dapat diselamatkan dari kasus stunting.
"Sebagai bentuk keseriusan bersama menangani stunting di wilayah, misi kita bersama adalah berkomitmen sebagai promotor untuk mewujudkan generasi berkualitas," katanya.
Kapolda Sulbar Inspektur Jenderal Polisi Adang Ginanjar menyatakan telah memerintahkan jajarannya bersinergi dengan instansi terkait dalam menurunkan angka stunting di daerah itu.
Ia optimistis target penurunan angka stunting hingga 14 persen dapat tercapai jika seluruh pihak di daerah itu bekerja sama. Kasus stunting di daerah setempat saat ini di angka 35 persen.
PKMK merupakan pangan olahan yang diproses atau diformulasi secara khusus untuk memenuhi kebutuhan gizi orang dengan penyakit atau gangguan kesehatan tertentu, termasuk anak yang mengalami gagal tumbuh akibat kondisi medis khusus.
PKMK bisa diberikan sebagai makanan pengganti maupun makanan tambahan. Salah satu jenis PKMK untuk anak gagal tumbuh adalah formula padat energi yang memiliki kandungan kalori dan protein tinggi yang bertujuan meningkatkan berat badan anak secara cepat.
Selain itu, formula PKMK umumnya juga dilengkapi dengan nutrisi yang bisa memperkuat sistem imun, seperti vitamin A, vitamin C, vitamin E, serat, zat besi dan prebiotik FOS:GOS, agar anak yang mengalami gagal tumbuh tidak mudah terserang penyakit.
Berita Terkait
Pemprov Sulbar tetapkan harga TBS sawit sebesar Rp2.325,04 per kg
Selasa, 14 Mei 2024 6:55 Wib
Kemendagri tunjuk Muhammad Idris sebagai Pelaksana Harian Gubernur Sulbar
Senin, 13 Mei 2024 13:35 Wib
Pemprov Sulbar membina masyarakat nelayan menjadi wirausahawan
Minggu, 12 Mei 2024 22:50 Wib
Kemenkuham Sulbar : 2.000 UMKM di Pasangkayu belum daftar
Minggu, 12 Mei 2024 7:40 Wib
Rektor UNM mendaftar sebagai bakal cagub Sulbar di empat parpol
Sabtu, 11 Mei 2024 21:23 Wib
Pemprov Sulbar tingkatkan kompetensi pengelola koperasi kembangkan usaha
Jumat, 10 Mei 2024 22:12 Wib
Menparekraf ajak warga Sulbar meriahkan festival penyu Pantai Mampie di Polman
Jumat, 10 Mei 2024 20:10 Wib
Pemprov Sulawesi Barat mendorong enam klaster pembangunan dalam Perpres IKN
Jumat, 10 Mei 2024 18:02 Wib