Jakarta (ANTARA) - Teka-teki atau tebak-tebakan yang sering dilontarkan Presiden RI Joko Widodo dalam beberapa pertemuan soal "jauh di mata dekat di hati" akhirnya terjawab.
Dalam Pembukaan Kongres Nasional Mahasabha XIII Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) 2023 di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu, Presiden Jokowi menanyakan tebak-tebakan apa itu jauh di mata dekat di hati kepada dua mahasiswa, yakni Tirsya Riyani dan Kadek Febri.
Tirsya yang diberi kesempatan pertama untuk menjawab oleh Presiden Jokowi tidak berhasil memberikan jawaban yang dimaksud. Teka-teki tersebut akhirnya berhasil dijawab oleh mahasiswa asal Lampung Selatan bernama Kadek Febri
"Kalau saya berpikir tadi singkatnya ibu saya karena ibu saya jauh. Tapi, kalau saya berpikir saintis, yang paling dekat dengan hati itu ada empedu, tapi saya lihatnya jauh," jawab Kadek Febri seperti disaksikan dalam tayangan virtual dari akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu.
Mendengar jawaban dari Kadek, Presiden pun langsung tertawa. Dalam diskusi santai itu, Presiden membenarkan bahwa jawaban Kadek soal ibu adalah jawaban yang betul.
Namun, Jokowi melanjutkan bahwa jawaban yang dimaksud adalah jawaban kedua, yakni empedu.
"Jawabannya yang tadi betul, ibu. Tapi, yang saya maksud jawabannya bukan itu. Tapi, yang benar nomor dua, empedu. Ini saya bawa ke beberapa pertemuan sekarang terjawab oleh Kadek. Jadi, sudah terjawab," kata Presiden Jokowi.
Ia pun memberikan sepeda yang dijanjikan kepada Kadek Febri sebagai hadiah karena sudah menebak teka-teki tersebut.
Dalam sambutannya saat membuka Kongres Nasional Mahasabha, Presiden Jokowi menyinggung sejumlah topik, mulai dari krisis ekonomi sebagai dampak atas pandemi, situasi rivalitas dan geopolitik yang memanas, hingga transformasi ekonomi hijau di Indonesia.
Ketua Presidium PP KMHDI I Putu Yoga Saputra dalam keterangannya mengatakan Kongres Nasional Mahasabha XIII KMHDI mengangkat tema "Transformasi Berkelanjutan Menuju Indonesia Maju”.
Tema tersebut dimaksudkan untuk bersama-sama melakukan transformasi yang fundamental dan dapat memberi pengaruh signifikan, utamanya dalam pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh Indonesia.
"Sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki oleh Indonesia saat ini harus dimanfaatkan dengan baik. Pemanfaatan tersebut dapat dimulai dengan melakukan pembenahan di bidang pendidikan untuk dapat menciptakan SDM yang berkualitas,” katanya.